Intisari-Online.com - Debat pertama Pilkada DKI Jakarta seharusnya bisa berlangsung lebih tajam. Begitulah kesan Ira Koesno, sang moderator, seperti dilaporkan Kompas.com.
(Tersangka, Apakah Keikutsertaan Ahok di Pilkada DKI Bisa Gugur
“Sesi 4 dan 5 itu harusnya lebih tajam. Tapi sekali lagi kalau kita dibatasi oleh waktu begitu, ya, jadi agak repot, moderator tak diperbolehkan menajamkan di tengah-tengah,” ujarnya seusai pelaksanaan debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
Ia memaklumi apa yang telah terjadi tadi malam.
Lebih lanjut, ia mengaku mengaku menyukai sesi 4 dan 5 ketika para pasangan calon saling berargumen dan menunjukkan kegarangannya. Menurutnya, alur yang terjadi pada sesi itu berjalan sesuai yang diharapkan—meskipun bisa lebih seru lagi.
Bagian yang cukup sulit dalam memoderasi debat, menurut Ira, adalah menjaga agar para pendukung pasangan calon tetap tertib. Ketertiban dibutuhkan agar debat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Bagi yang menyaksikan debat tadi malam akan tahu bagaimana Ira beberapa kali meminta pendukung yang berada di dalam Birawa Ballroom, Hotel Bidakara, untuk tenang dan tidak bersorak.
Selain itu, Ira juga mengaku berimprovisasi dalam memunculkan pertanyaan. “Moderator itu sempit ruangannya, tapi panelis KPU Jakarta itu memberikan ruang yang cukup leluasa bagi saya untuk bisa berimprovisasi sehingga akhirnya muncullah pertanyaan-pertanyaan itu kepada pasangan calon,” ujarnya.