Penulis
Intisari-Online.com – Survei menunjukkan bahwa 50 persen wanita tidak pernahmencoba untuk berhubungan seks, terutama selama kehamilan pertama. Hampir 76 persen pria mengatakan bahwa mereka tidak pernah mencoba untuk berhubungan seks selama kehamilan pertama, karena mereka takut akan kesehatan janin. Pada pasangan yang berhubungan seks selama kehamilan, survei menunjukkan bahwa wanita yang memulai karena tingginya gairah seks selama kehamilan.
(5 Mitos Hubungan Seks saat Hamil yang Tak Perlu Lagi Dipercaya)
Perlu diingat, jangan pernah mengambil keputusan untuk berhubungan seks selama kehamilan kecuali dokter mengatakan itu aman untuk Anda. Kondisi umum kesehatan, riwayat kesehatan, dan kondisi kehamilan secara keseluruhan harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah itu aman untuk Anda.
Mitos 1.
Seks bisa menyakiti bayi di dalam rahim. Faktanya, rahim melindungi janin. Namun, kecuali Anda berpendidikan tinggi dan mengetahui posisi yang ideal untuk mencapai orgasme, lebih baik menjauhkan diri dari itu.
Mitos 2.
Orgasme bisa menyebabkan persalinan dini. Faktanya, kontraksi terjadi ketika tubuh sudah siap untuk melahirkan.
(Hati-hati, Hubungan Seks saat Hamil Bisa Sebabkan Perdarahan Selama Kehamilan)
Mitos 3.
Penis bisa menginfeksi rahim. Faktanya, kantung ketuban bertindak sebagai perlindungan. Tapi tetap saja, lebih baik menggunakan kondom.
Mitos 4.
Bayi akan tahu tentang hubungan seks itu. Faktanya, sepertinya bayi tidak mengembangkan kesadaran sementara di dalam rahim, tidak mungkin bagi bayi Anda untuk mengetahui tentang hubungan seks itu.
Mitos 5.
Orgasme bisa menyebabkan persalinan prematur. Faktanya, banyak sumber mengatakan bahwa berhubungan seks selama kehamilan dapat mengurangi kemungkinan persalinan prematur.
Mitos 6.
Tidak ada manfaat. Faktanya, bermanfaat karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tekanan darah, meningkatkan mood, dan membakar kalori. Tapi, pasangan harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.