Bersihkan Tribun Stadion dan Ruang Ganti, Inilah 7 Budaya yang Selalu Diajarkan pada Anak-anak di Jepang

Mentari DP

Penulis

Nah, apa yang pemain dan supporter Jepang lakukan ini ternyata karena mereka sudah dilatih disiplin sejak kecil.

Intisari-Online.com - Timnas Jepang harus mengubur mimpinya dalam-dalam untuk tampil maksimal di Piala Dunia 2018.

Sebab, satu-satunya wakil Asia yang tersisa tersebut harus menyerah dari Belgia dengan skor 2-3 di babak 16 besar.

Namun walau harus angkat koper dari Rusia, timnas Jepang dan penggemarnya mendapat apresiasi yang besar dari dunia.

Hal ini dikarenakan sikap santun mereka.

Diketahui pada pertandingan pertama melawan Kolombia, para supporter Jepang dengan baiknya membersihkan tribun stadion di mana mereka berkumpul.

Baca juga:Sudah Dididik Sejak Kecil, Itu Alasan Mengapa Pendukung Timnas Jepang Bersihkan Sampah di Stadion Saat Piala Dunia 2018

Mereka mengambil sampah bersama-sama.

Lalu pada pertandingan melawan Belgia tersebut, walau mereka kalah,para supporter Jepang tetap membersihkan sampah di tribun.

Menariknya, tak hanyapara supporter Jepang yang melakukan hal serupa.

Seorang pejabat FIFA mengunggah foto ruang ganti timnas Jepang saat mereka melawan Belgia.

Terlihat ruangan tersebut sangat bersih dan rapi.

Nah, apa yang pemain dan supporter Jepang lakukan ini ternyata karena mereka sudahdilatih disiplin sejak kecil.

Sebelum anak-anak masuk sekolah, biasanya mereka harus melakukan beberapa sikap di bawah ini.

Tujuannya, supaya anak-anak itu terbiasa melakukan hal-hal yang baik, seperti menghargai orang lain di mana pun mereka berada.

Sehingga, saat bersekolah, mereka sudah mulai terbiasa disiplin.

Yuk, kita lihat sikap apa saja yang harus mereka latih sebelum masuk sekolah.

Baca juga:Salut! Walau Tersingkir dari Piala Dunia 2018, Fans Jepang Tetap Bersihkan Tribun Stadion

1. Mendengarkan orang lain

Biasanya, kita lebih mudah berbicara kepada orang lain, tapi sangat sulit untuk mau mendengarkan orang lain berbicara.

Oleh karena itu, anak-anak di Jepang dilatih untuk mendengarkan orang lain saat berbicara.

Mereka terlatih untuk menghargai sesamanya, hingga mereka dewasa nanti.

2. Menjawab pertanyaan dengan jelas

Rupanya sejak kecil, anak-anak di Jepang pun sudah diajari untuk menjawab pertanyaan dari guru, dengan suara lantang dan jelas.

Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Selain itu, supaya lawanbicara mereka bisa mendengarkan perkataan mereka dengan jelas.

3. Menghormati barang orang lain yang bukan miliknya

Dari kecil, anak-anak di Jepang sudah diajarkan tentang kejujuran. Mereka tahu bahwa barang orang lain itu bukanlah miliknya.

Jadi, tidak boleh sembarangan mengambil barang milik orang lain.

Baca juga:Melampaui Zaman! Al-Jazari Sudah Mampu Ciptakan Band Musik 'Robot' di Abad ke-12

4. Selalu bersih dan rapi

Kalau kita ke Jepang, mungkin akan melihat semuanya tertata rapi dan bersih.

Ternyata bisa seperti ini karena sejak anak-anak mereka sudah dilatih untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian

Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan seragam saat berada di sekolah atau selesai bermain atau membaca buku, kita tidak lupa untuk merapikan kembali mainan dan buku-bukunya.

5. Tidur lebih awal dan bangun sendiri

Sejak kecil, anak-anak juga sudah terbiasa untuk tidur yang cukup.

Jika waktunya tidur, mereka harus tidur. Agar keesokan harinya, mereka bisa bangun dalam kondisi segar dan siap menghadapi hari.

6. Berani meminta maaf

Selain meminta tolong dan terima kasih, mereka juga diajarkan untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan.

Tak hanya itu, biasanya permintaan maaf itu harus disertai janji, agar tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

7. Mandiri

Selain disiplin, pendidikan di Jepang juga mengajari anak-anak untuk mandiri sejak kecil.

Salah satunya, anak-anak Jepang sudah harus bisa melepas sepatunya sendiri dan menaruhnya di rak sepatu dengan teratur.

(Artikel ini sudah tayang dibobo.grid.iddengan judul “10 Sikap yang Membuat Anak-anak Jepang Bisa Disiplin”)

Baca juga:Berhenti Mem-bully Bowo Alpenliebe! Anak-anak yang Di-bully Rentan Lakukan Bunuh Diri

Artikel Terkait