Find Us On Social Media :

Melarat, Sindikat Yakuza Kini Harus Bertahan Hidup dengan Mencuri Buah

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 4 Juli 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com- Sindikat kriminal Jepang bawah tanah Yakuza kini tengah mengalami kesulitan ekonomi luar biasa.

Hal itu pulalah yang mendoron mereka untuk menjadi pencuri buah-buahan dan juga teripang.

Hasil curian itu kemudian akan dijual ke toko atau pedagang pasar yang tidak terlalu banyak bertanya.

Memiliki reputasi sebagai bandit dan lebih terkenal karena tato serta kesediaan mereka untuk membuat onar.

Baca Juga: Arief Rivan Meninggal Dunia: Ini Beda Nyeri Dada karena Serangan Jantung dan Gejala Asam Lambung, Jangan Sampai Tertukar

Dahulunya Yakuza menghasilkan uang dari melakukan pemerasan, perjudian ilegal, prostitusi, dan transaksi obat-obatan terlarang.

Namun kini keadaan menjadi lebih sulit bagi mereka karena kebijakan negara yang memberantas kriminalitas.

Minimnya keterampilan kerja dan catatan kepolisian juga menyulitkan para anggota Yakuza.

Ini membuat mereka memilih untuk melakukan pencurian saja.

Baca Juga: Tragisnya Nasib Adolfina yang Selalu Dipukuli Suaminya Setiap Mendapat ‘Like’ di Facebook

Keanggotaan dari berbagai kelompok dunia bawah Jepang menurun ke titik terendahnya hingga 34.500 pada tahun 2017.

Menurut Badan Kepolisian Nasional, itu adalah data statistik yang menunjukkan jumlah terendah selama 13 tahun terkahir jika dikompilasikan dengan data tahun 1958.

Di seluruh Jepang, keanggotaan Yakuza turun sekitar 4.600 dari tahun sebelumnya.