Find Us On Social Media :

Memaknai Rasa Sakit Sebagai Batu Loncatan untuk Perubahan dan Perekat Hubungan dengan Tuhan

By Lila Nathania, Senin, 2 Januari 2017 | 15:04 WIB

Berani menghadapi rasa sakit

Intisari-Online.com – Apa itu rasa sakit? Sakit adalah sebuah pengingat akan kesalahan. Sakit ada dua jenis yaitu sakit badan atau sakit pada hati. Rasa sakit sendiri justru bisa menjadi sebuah pengingat bahwa manusia perlu berserah pada Allah yang maha kuasa.

Dengan adanya rasa sakit, kita menjadi sadar akan segala kekurangan dan kelemahan. Kondisi ini akhirnya justru mendekatkan kita pada Allah. Bahkan jika kita tak memiliki satu orang pun yang mencintai atau menyayangi, selalu ada Allah yang mendukung dan bersedia mendengarkan doa kita.

Ketika kita merasa sepi, sedih, dan putus asa, kita justru bisa berubah. Rasa sakit ini akan meningkatkan kesadaran diri dan mengasah hati nurani. Pada akhirnya, mereka yang merasa tersakiti dan berserah dalam doa akan mendapatkan pencerahan.

Rasa sakit jelas merupakan anugerah juga dari Allah. Rasa sakit memang perlu dan harus kita rasakan supaya hidup ini menjadi seimbang. Rasa sakit sendiri muncul karena adanya kesalahan. Dengan adanya kesalahan dan rasa sakit sebagai akibat, manusia akan belajar, berubah, dan menjadi lebih baik. Jangan justru terpuruk dan mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali.

Jadi, mulai sekarang tak perlu lagi takut pada rasa sakit. Hadapilah rasa sakit dengan berani dan bijak maka kita justru akan menjadi orang yang lebih baik lagi setelahnya.