Penulis
Intisari-Online.com – Pada awal 1990-an, Horace Burgess membeli sebuah tanah yang ditumbuhi oleh pepohonan di daerah Crosville, Tennessee, Amerika Serikat. Salah satu pohon besar yang terletak di samping jalan menarik perhatiannya. Horace pun kemudian memutuskan untuk membangun rumah pohon terbesar di dunia di antara ranting-rantingnya.
Walau memiliki tekad yang besar, proyek ini bukannya tanpa hambatan. Horace memiliki pekerjaan dan keluarga. Setelah menghabiskan beberapa tahun mengurus proyek pembangunan rumah pohon ini, ia mulai kehabisan antusiasme. Ia juga mulai kehabisan kayu.
Waktu itu, Horace memasrahakan saja hidup dan rencananya pada Tuhan. Ia kemudian merasa mendengar Tuhan berkata, “Jika engkau membangun sebuah rumah pohon untuk-Ku, Aku tidak akan pernah membiarkanmu kehabisan bahan.”
Horace kemudian percaya dan terus melanjutkan pekerjaannya. Ia merasa mendapatkan visi tentang bagaimana rumah pohon itu kelak harus diselesaikan. Setelah mengerjakan rumah pohon itu selama 11 tahun, ia akhirnya mendapatkan impiannya selama ini: sebuah rumah pohon terbesar di dunia.
Rumah pohon buatan Horace ini tak hanya mengitari satu pohon melainkan tujuh pohon besar yang ada di area di sekitar tanahnya. Rumah pohon ini dibangun mengelilingi dahan-dahan pepohonan. Setiap elemen pohon dibiarkan tetap tumbuh melewati lantai dan jendela rumah tersebut.