Find Us On Social Media :

Andre Graff, Bule Penggali Sumur yang Berkali-kali Nyaris Mati Demi Buat Sumber Air di Tanah Sumba yang Tandus

By Ade Sulaeman, Minggu, 1 Juli 2018 | 11:12 WIB

Maka Andre pun melanjutkan kiprahnya dengan menggali dan terus menggali sumur di seantero Pulau Sumba.

Sumur dalam bentuk yang sederhana memerlukan biaya sekitar Rp10 juta.

Mula-mula biaya keluar dari kantong Andre sendiri, dari tabungan dan hasil persewaan rumahnya di Prancis.

Tapi lama-lama, sumur harus makin besar dan harus dipompa dengan mesin dan ditampung.

Biayanya bisa puluhan, bahkan ratusan juta.

Malah untuk jenis yang bagus, dengan pompa berkualitas buatan Jerman yang digerakkan dengan tenaga Matahari, membangun rumah beratap untuk menyimpan bak penampungan, dan jalur distribusi melalui pipa-pipanya, biayanya bisa mencapai Rp700 juta.

Andre pun mengontak dan mendatangi para donatur, juga meminta bantuan peralatan dari perusahaan jasa air minum di Jakarta.

"Sampai sekarang sudah terbangun 29 sumur di seuruh Sumba," kata Andre.

Berkali-kali Nyaris Mati

Menetap di Sumba dalam pola dan cara hidup seperti orang setempat makin membuat Andre Graff seperti orang sana.

"Yang membedakan adalah saya punya kamera foto dan video, punya laptop untuk mengakses internet kalau sinyal lagi bagus. Selebihnya, saya makan dan hidup seperti orang sini," kata Andre dari rumah biiknya di Waru Wora, Lamboya, Sumba.

Ia makan dari hasil bumi setempat, bahkan rokok pun dari tembakau yang dia tanam sendiri dan dilinting pakai kulit jagung kering.