Penulis
Intisari-online.com -Di tengah hiruk pikuk dan euforia Piala Dunia 2018, jangan lupa jika Agustus mendatang Indonesia akan melangsungkan pesta olahraga yang bertajuk Asian Games.
Bagaimanapun juga, ini adalah pesta olahraga terbesar di tingkat Asia.
Menariknya lagi, Asian Games bakalan digelar di Indonesia, dan beberapa negara Asia, dengan atlet olahraga terkuatnya bakalan mentas di Ajang ini.
Baca Juga :Membohongi Dunia, 8 Propaganda Korea Utara Ini Diketahui Hasil Photoshop
Baca Juga :Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'
Tak terkecuali Korea, dan yang unik dari Korea adalah bahwa negara ini dikabarkan akan pecah menjadi tiga tim.
Padahal jika dipikir-pikir, Korea hanya ada Korea Utara dan Selatan, lalu Korea satunya di mana ya?
Ternyata penjelasannya sederhana, menurut keputusan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Inasgoc di Jakarta, Korea Selatan dan Korea Utara akan menjadi satu tim untuk tiga cabang olahraga.
Cabang yang dimaksud adalah, bola basket putri, perahu naga putra dan putri, serta dayung putra dan putri.
Baca Juga :Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
Namun, cabang lain yang tidak disebutkan tetap akan diikuti oleh negara masing masing dan tidak melebur menjadi satu.
Dengan kata lain, pada pentas ini akan menampilkan tiga tim asal Korea, yaitu, Tim Korea, Korea Utara, dan Korea Selatan.
Sebelumnya, penyatuan Korea Selatan dan Korea Utara menjadi Tim Korea sudah pernah terjadi pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.
Namun, dalam ajang tersebut, Tim Korea hanya berpartisipasi dalam satu cabang olahraga, yakni hoki es (putri) dengan jumlah 35 atlet (23 atlet Korea Selatan dan 12 atlet Korea Utara).
Baca Juga :Cek Tangan Anda Apakah Memiliki Tanda X yang Langka Ini? Inilah Arti Tanda Tersebut
"Saat parade atlet, dua negara juga akan bersatu memakai nama Korea, tak ada Korea selatan atau Korea Utara. Benderanya pun satu, seperti yang di Winter Olympic," ujar Ketua Inasgoc, Erick Thohir, seperti dikutip dari Kompas.com.
Apalagi belakangan ini tengah gencar adanya pertemuan antar dua negara yang bersitegang sejak lama ini.
Sebuah pertemuan bersejarah antara dua kepala negara Korea, yang telah terjadi di Panmunjom pada 27 April 2018 lalu.
Pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara kabarnya juga telah menyepakati beberapa hal, termasuk upaya bersama mengakhiri Perang Korea dan menciptakan perdamaian abadi.
Korea Selatan dan Korea Utara pun berpeluang menuntaskan permusuhan mereka yang berlangsung sejak tahun 1953.