Penulis
Intisari-Online.com - Anda berminat memasang “telolet” di kendaraan Anda? Ada baiknya Anda pahami terlebih dahulu bagaimana penghasil isyarat bunyi berjenis klakson udara (air horn) ini bekerja.
Sebab, menurut trainhornkits.net, “memahami bagaimana suatu benda bekerja tidak hanya membuat kita menjadi pembelanja cerdas, namun juga dapat juga bisa menjadi ketertarikan sendiri.”
(“Om Telolet Om”: Membunyikan Telolet ‘Hanya’ untuk Penuhi Keinginan Anak-anak Langgar Peraturan?)
Selain itu, ketika kita memahami bagaimana fungsi suatu benda, kita pasti akan jauh lebih menghargainya.
Untungnya, memahami cara kerja klakson udara tidak membutuhkan proses yang kompleks.
Lalu, bagaimana sebuah air horn alias telolet bekerja?
(Ini Dia 10 Meme “Om Telolet Om” Terlucu)
Dalam rangka untuk memahami bagaimana telolet bekerja, tidak ada salahnya untuk memecah seluruh proses di balik fungsinya menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
* Klakson udara disebut demikian karena fakta bahwa klakson ini membutuhkan udara untuk bergerak melalui berbagai macam klakson (seperti halnya terompet). Ketika udara didorong melalui klakson, barulah suara dapat diproduksi.
* Klakson udara dirancang dengan cukup kuat. Dengan cara ini, kompresor udara listrik perlu memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat udara dapat melaluinya. Hal inilah yang membuat mereka mampu menghasilkan tingkat yang luar biasa dari udara pada tekanan PSI yang sangat tinggi.
* Tabung kemudian memindahkan udara melalui klakson itu sendiri, menciptakan suara yang kita kenal sebagai suara klakson atau suara telolet.
* Kompresor terhubung ke sumber listrik dengan kabel. Sumber tenaga ini kemudian dikendalikan dengan saklar on-off sederhana.
* Menyalakan kompresor menyebabkan porsi udara dalam jumlah yang banyak dengan cepat bergerak melalui dan meninggalkan klakson. Interior klakson dilengkapi dengan diafragma logam, yang “terombang-ambing” saat udara bergerak melaluinya.
* Hal ini lalu memperbesar getaran, menciptakan getaran sendiri pada frekuensi yang cocok. Getaran ini bergerak bersama dengan udara, dan mereka akhirnya mencapai telinga kita sebagai suara. Yaa, suara “telolet”.