Find Us On Social Media :

Kisah Pemain Timnas yang Dijadikan 'Boneka' oleh PKI demi Menangkan Pemilu

By Afif Khoirul M, Sabtu, 30 Juni 2018 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - 30 September 1965, dikenang sebagai salah satu peristiwa memilukan paling bersejarah di Indonesia.

Saat itu sebuah pemberontakan yang berusaha merongrong kedaulatan RI dengan menggunakan nama Partai Komunis Indonesia (PKI) tengah terjadi.

Dengan adanya pemberontakan tersebut, tentu ada gejolak didalam tubuh pemerintahan Indonesia, hingga akhirnya banyak upaya dikerahkan untuk menumpas pemberontakan tersebut.

Lalu, apakah PKI juga berpengaruh terhadap sepak bola Indonesia saat itu?

Baca Juga : Buku Ini Pernah Jadi ‘Medan Pertempuran’ Antara ‘PKI’ dan Pancasila

Baca Juga : Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Tentu saja jelas, sebab sepak bola Indonesia hingga kini memang terkenal kenal, dan acap kali disebut-sebut kental dengan dunia politik.

Bahkan, Ir Soekarno semepat menyebut sepak bola sebagai 'alat revolusi', bahkan PKI juga demikian, dan pada masa jayanya sempat menggunakan sepak bola, sebagai alat kepentingan politik mereka.

Mungkin, tidak secara terang-terangan, bagaimana pesepakbola di negara lain, secara terang-terangan memperlihatkan ideologi sayap kiri.

Bisa jadi pesepakbola yang kini Anda saksikan, juga memiliki ideologi sayap kiri yang mungkin tidak Anda ketahui sebelumnya, mengingat situasi politik saat ini.

Baca Juga : Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Meski rasanya sulit untuk menebak siapa saja mereka, beberapa pemaian di masa lalu misalnya memiliki keterlibatan mereka di parta Komunis yang kini dibubarkan tersebut.

Sejarah mencatatkan dua nama penyerang legendaris timnas Indonesia, Ramlan dan Endang 'Si Kuda Terbang' Witarsa, mereka maju ke parlemen sebagai caleg dari PKI saat pemilu 1955.

Banyak, yang menyebut kedua nama tersebut hanyalah boneka PKI yang untuk menarik simpatisan rakyat kala itu.

Sebab nama Ramlan begitu tersohor sebagai kapten timnas Indonesia, sedangkan nama Endang adalah pemain yang tengah bersinar kala itu.

Baca Juga : ISIS Ancam Akan Ledakkan Bom di Piala Dunia 2018 dengan Drone, Begini Modus Operasinya

Menggunakan dua nama tersohor dari dunia sepakbola tersebut, terbukti ampuh, karena PKI menjadi partai dengan suara terbanyak.

Oleh karena itu setidaknya, mereka berhasil menarik banyak simpatisan, sebagai salah satu partai besar pada pemilihan umum 1955.

Kisah lain, adalah ketika PKI mengundang pemain asal Rusia, Lokomotiv Moskow untuk bertanding di Indonesia.

Saat itu Lokomotiv Moskow adalah tim yang di isi oleh para buruh kereta api Uni Soviet, mereka bertanding dengan tim-tim besar Indonesua macam, Persija Jakarta PSMS Medan, dan Persebaya Surabaya.