Find Us On Social Media :

Ini Dia Temuan Seks Paling Mengejutkan di 2016

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 15 Desember 2016 | 19:33 WIB

Ketika sedang malas berhubungan seks, bukan berarti seks menjadi membosankan.

Intisari-Online.com - Terlepas dari masih banyaknya anggapan orang-orang bahwa ini tabu, nyatanya seks adalah sesuatu yang selalu dibicarakan. Ia selalu menjadi topik yang menyenangkan, penuh pertanyaan, dan kerap membuat penasaran—terlebih jika itu menyangkut isu-isu seks paling mutakhir.

Kompas.com setidaknya mencacat ada lima temuan seks paling mengejutkan di 2016.

Lampu bisa meningkatkan libido laki-laki

Menurut para peneliti dari University of Siena, penurunan performa laki-laki di ranjang, terutama yang menginjak usia 40, tidak hanya disebabkan oleh usia, tetapi juga kurangnya paparan cahaya matahari.

Baca juga: Benarkah Mandi Kembang Kuatkan Gairah Seks?

Terkait persoalan ini, para peneliti itu mengajukan penggunaan lampu putih kepada laki-laki dengan libido rendah. Lampu putih dapat mensimulasikan cahaya matahari yang bermanfaat untuk meningkatkan hormon testosteron hingga tiga kali lipat.

Mobil adalah lokasi bercinta paling seksi

Dalam sebuah studi oleh University of South Dakota, 59, 5 persen responden sepakat bahwa bercinta dalam mobil memberikan sensasi terbaik bila dibandingkan dengan lokasi-lokasi lainnya.

Aimee Harstein, seorang konsultan pasangan, menjelaskan, dugaan saya adalah bercinta dalam mobil karena itulah tempat yang memungkinkan saat gairah itu datang. Ia menambahkan, seks selalu mengenai privasi, akses, dan kenyamanan. Mobil bisa memberikan itu pada Anda.

Banyak perempuan yang menganggap seks sebagai beban

Healthy Women’s WomenTALK survei melaporkan, sebanyak 66 persen perempuan berhubungan seksual dengan suami hanya satu kali dalam seminggu. Sebagian besar mereka mengatakan, mereka tidak menikmatinya dan menganggap hubungan seksual sebagai beban.

“Banyak wanita memiliki pikiran bahwa dalam satu hari ada 24 jam dan banyak hal yang bisa dilakukan, tetapi seks bukan prioritas mereka,” ucap Naomi Greenbalt, seorang psikiater bersertifikat dari AS.