Lupakan Semua Urusan di Kampung Daun

Moh Habib Asyhad

Penulis

Kampung Daun, Bandung

Intisari-Online.com – Siapa yang tak terpikat melihat pemandangan alam yang indah permai dengan batas dinding tebing berwarna kuning kecokelatan? Sementara air terjun dan sungai jernih mengalir di bwahnya, menimbulkan bunyi gemericik yang menenangkan jiwa. Bagi orang kota, menikmati tempat yang tenang seperti ini benar-benar suatu kemewahan tersendiri. Terutama bagi mereka yang ingin melarikan diri sejenak dari segala keruwetan dan ingar bingar kota besar.

Inilah yang menginspirasi Ruth Tamzil de Fernandes membangun saung sederhana untuk dijadikan tempat makan sambil berleha-leha melepas lelah. Setting bersuasana kampung. Lahan di sekitarnya dipenuhi dedaunan hijau. Kombinasi suasana kampung dan dedaunan inilah alasan tempat makan ini dinamai Kampung Daun.

Kampung Daun berada di lokasi perumahan mewah Vila Triniti. Buat orang dari luar kota Bandung, lokasi ini sedikit sulit dicari. Tapi jangan khawatir. Kalau Anda sudah dekat-dekat sini, Anda bisa minta antar tukang ojek dengan memberi upah sekadarnya. Mereka akan dengan senang hati mengantar sampai ke lokasi.

Makanan khas Kampung Daun Bandung

"Pertama kali dibangun tahun 1999, Kampung Daun hanya menyediakan empat buah saung. Ternyata respons masyarakat sangat baik dan menyambut hangat konsep yang ditawarkan Kampung Daun. Segera kami menambah lagi beberapa saung dan beberapa ruangan makan yang lebih besar," tutur Uung Rumaji, Manajer Operasional Kampung Daun.

Dalam waktu singkat, jumlah fasilitas di Kampung Daun bertambah pesat. Saat ini tersedia puluhan saung kecil, beberapa saung berkapasitas 30 – 50 orang, bumi cai atau rumah di atas air, saung dengan view menghadap air terjun. Juga ada pendopo balai ageung yaitu rumah joglo antik yang sudah berusia 300 tahun. Meski sudah memiliki saung banyak, pada saat weekend atau liburan, tetap saja orang harus mengantre untuk mendapatkan tempat duduk.

Tempat berhawa sejuk seperti Kampung Daun ini bikin orang merasa lapar terus. Untuk mengganjal perut, silakan memesan menu paling bergengsi di Kampung Daun, Beef Ribs. Iga sapi panggang yang empuk dan lezat ini disajikan bersama nasi goreng mentega dengan aneka sayuran. Masih ada menu western lainnya, seperti Black Pepper Beef, Chicken Steak, atau Deep Fried Calamari (cumi dipotong bentuk cincin, digoreng dengan balutan tepung yang renyah).

Ingin menu bercitarasa tradisional? Inilah menu favoritnya, sup buntut goreng atau bakar, nasi goreng kampung pakai ikan asin dan taoge, nasi tutug oncom, tumis daun genjer, atau nasi bakar sambal belut. Sementara itu, masih ada sayur lompong, sup ikan gurami.

Snack dan hidangan pencuci mulut koleksi dapur Kampung Daun tak boleh dilewatkan. Piihannya ialah Poffertjes (dessert gaya Belanda), surabi (ada rasa oncom, keju, pisang, manis),

Tahu isi-nya Kampung Daun Bandung

pisang goreng, bakwan jagung, gehu (tahu isi goreng tepung), blueberry wafel (wafel dengan siraman selai bluberi), dan es krim goreng. Penganan kecil tersebut paling enak dimakan sambil menyeruput wedang panas yang disajikan memakai teko keramik berdesain unik.

Di malam hari panorama alam Kampung Daun menjadi sangat romantis. Obor dipasang di sepanjang jalan, mulai pintu masuk hingga saung paling atas. Suasananya jadi sangat indah dan dramatis.

Leyeh-leyeh di bale bambu yang berkasur empuk, bersantai memandangi air terjun sambil menghabiskan makanan serbasedap, membuat hati hepi. Serasa singgah sebentar di surga dunia, di Kampung Daun. Lupakan segala rutinitas dan kejenuhan.... [SFA/RNY]

Artikel Terkait