Find Us On Social Media :

Meski Kapal Perangnya Dihantam Pesawat Kamikaze Jepang, Komandan Kapal Ini Memerintahkan agar Sang Pilot Dimakamkan Secara Terhormat

By Agustinus Winardi, Senin, 25 Juni 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Pada Perang Dunia II, awalnya pasukan Jepang berhasil merajai medan perang di kawasan Asia Pasifik dan sempat membuat tak berdaya pasukan Sekutu.

Tapi setelah pasukan Sekutu (AS) berhasil memenangkan pertempuran laut di Midway (1942) pasukan Jepang pun mulai terdesak di berbagai medan pertempuran.

Pada 1944, setelah kekuatan militer di Asia Tenggara berhasil dilumpuhkan Sekutu, kekalahan Jepang dalam PD II seperti berada di pelupuk mata.

Ketika pasukan Sekutu mulai mengarahkan kekuatan militernya untuk menguasai pulau Okinawa pada bulan April 1945 pasukan Jepang pun mengalami kepanikan.

Pasalnya Okinawa merupakan pertahanan terakhir Jepang dan jika pulau yang dikeramatkan itu sampai jatuh ke tangan Sekutu maka daratan Jepang pun tidak memiliki pertahanan lagi.

Baca juga: Ketika Pilot Kamikaze Ciut Melaksanakan Misi Bunuh Diri karena Lebih Mencintai Kehidupan dan Hatinya

Semua pasukan Jepang kemudian bertekad untuk mempertahankan pulau Okinawa sampai mati dan mereka akan bertempur dengan segala cara.

Salah satu strategi pasukan Jepang untuk menghambat pasukan Sekutu yang sedang mengerahkan kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat tempur menuju Okinawa adalah melaksanakan serangan bunuh diri menggunakan pesawat.

Serangan mematikan menggunakan pesawat-pesawat yang dipenuhi bahan peledak lalu ditabrakkan ke kapal-kapal perang Sekutu itu kemudian dikenal dengan nama serangan kamikaze.

Kapal-kapal perang Sekutu pun segera menjadi korbannya dan lebih dari 7000 pelaut Sekutu tewas akibat serangan kamikaze itu.

Pasa awalnya pasukan Sekutu sempat kebingungan untuk menghadapi serangan kamikaze Jepang.

Baca juga: Death March: Long March Maut yang Sebabkan Puluhan Ribu Pasukan Sekutu Tewas di Filipina pada PD II

Pasukan sekutu, umumnya, selain bingung dan takut juga sangat membenci serta sulit menerima serangan taktik kamikaze itu dengan nalar mengingat kamikaze tidak mungkin dilaksanakan oleh para pilot Sekutu.