Intisari-Online.com- Alkisah, ada seorang ayah dan anak yang selalu percaya pada omongan orang lain. Suatu ketika, sang ayah ingin menjual keledainya ke pasar. Ayahnya pun membawa anaknya pergi bersama.
Dalam perjalanan, ada segerombolan pemuda yang tahu bahwa ayah ini mudah percaya sama omongan orang. Mereka pun iseng mengerjai si ayah.
“Wahai bapak, kasihanilah anakmu yang berjalan itu. Naikkanlah anakmu ke punggung keledai itu,” saran pemuda-pemuda itu.
Si ayah menurutinya. Ia menaikkan anaknya di atas punggung keledai dan kembali berjalan.
Lalu keduanya bertemu dengan teman-teman si anak. Teman-teman si anak pun mengejek bahwa si anak durhaka membiarkan ayahnya berjalan kaki, sementara ia duduk manis di atas punggung keledai. Mendengar itu, si anak meminta turun dan membiarkan ayahnya duduk di atas punggung keledai.
Tidak lama, seorang kakek tua melihat keduanya. Ia pun menegur sang ayah.
“Anak muda, mengapa kau biarkan anakmu berjalan kaki seperti itu? Sebaiknya biarkan ia saja yang duduk di atas keledai itu,” ucap si kakek.
Lagi dan lagi, si ayah mengikuti saran si kakek. Namun ternyata si keledai Nampak kelelahan. Perjalanan cukup jauh. Si keledai sudah tidak mampu berdiri lagi dan akhirnya mati.
Si ayah terdiam karena ia sudah kehilangan keledai yang ingin ia jual untuk makan keluarganya. Pada akhirnya ia dan sang anak pulang dengan tangan kosong.
Orang mudah sekali memberikan saran ataupun mengkritik orang lain. Padahal tidak semua saran tersebut adalah yang terbaik atau kritikan itu salah. Berpikirlah matang sebelum memutuskan sesuatu agar nantinya kita menjadi pribadi yang lebih baik.