Find Us On Social Media :

Stonehenge Dibangun dengan Rumus Pythagoras, 2000 Tahun Sebelum Pencipta Rumus Tersebut Lahir

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 21 Juni 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com- Bangunan pra-sejarah ikonik terkenal di dunia ini membuktikan betapa manusia zaman dahulu tidak sesederhana yang kita bayangkan.

Lebih jauh, mereka ternyata astronom canggih yang telah memahami siklus bulan, matahari untuk membangun kalender batu raksasa dengan teori geometri yang kompleks ini.

Dilansir pada Telegraph, Rabu (20/6/2018), Robin Heath, seorang ahli megalitik mengatakan bahwa ada segitiga Pythagoras yang sangat besar di lanskap Inggris.

Segitiga itu menghubungkan Stonehenge , tempat asal bluesones Preseli di Wales , dan Lundy Island, situs prasejarah yang penting.

Baca Juga: Kapal Tenggelam di Danau Toba, Begini Cara Mudah Mengambang di Atas Air Seperti Daun

Teori atau rumus Pythagoras mengatakan: sisi miring segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi-sisinya.

Hal itu diidentifikasi telah diterapkan pada Stonehenge, bangunan yang diperkirakan dibangun pada 3000 SM.

Ada sebuah garis persegi panjang imaginer dari empat batu Sarsen yang ketika dibelah dua secara diagonal membentuk segitiga siku-siku sempurna sesuai rumus Pythagoras.

Baca Juga: Bus Terbalik, 32 Orang Alami Luka Serius, Kepala Sang Supir Alami Luka Parah

Delapan garis yang memancar dari persegi panjang dan segitiga juga menunjukkan tanggal-tanggal penting dalam kalender Neolitik.

Seperti titik balik matahari musim panas dan musim dingin serta musim semi dan musim gugur ekuinoks.

Mereka juga menandai Imbolc, tanggal kuno untuk permulaan musim semi pada 1 Februari, Beltane, atau May Day, lammas, awal panen gandum dan Samhain.

Baca Juga: Jimat Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Tulisan di Atasnya Menggetarkan Hati