Find Us On Social Media :

Mental Timnas Indonesia Seperti Diesel

By Hery Prasetyo, Sabtu, 3 Desember 2016 | 08:45 WIB

Mental Timnas Indonesia seperti diesel dan baru panas pada babak kedua.

Intisari-Online.com - Tim nasional Indonesia sering kurang menggebrak di menit-menit awal. Bahkan, kecenderungannya mental Timnas Indonesia seperti diesel yang lambat panas. Statistik di Piala AFF 2016 menunjukkan, Indonesia baru panas pada babak kedua.

Tengok saja distribusi gol pasukan Alfred Riedl dalam tiga pertandingan fase grup. Lima dari enam lesakan mereka tercipta pada paruh kedua.

Indonesia tercatat paling produktif antara menit ke-46 sampai ke-75. Dalam periode ini, mereka mencetak empat gol.

Piala AFF 2016: Tak Ada Alasan Pesimistis atau Rumput Sintetis Saat Lawan Singapura

Adapun untuk gol cepat, Indonesia hanya melakukannya sekali, yaitu melalui Fachrudin Aryanto pada partai kedua melawan Filipina.

Perihal statistik tersebut, Riedl menepis ciri panser dalam timnya. Dia menilai, kegagalan Indonesia mencetak gol pada paruh pertama tidak cuma disebabkan terlambat panas.

"Saat tidak mencetak gol, Anda mungkin tidak melakukan penetrasi ke daerah pertahanan. Atau, pertahanan lawan bisa saja terlalu kuat," ucap Riedl dalam jumpa pers di Hotel Aston, Sentul, Jumat (2/11/2016).

"Akan tetapi, jeda pertandingan terkadang membuat beberapa hal menjadi lebih mudah. Anda bisa menganalisis pertandingan dan memberikan sejumlah saran kepada pemain," kata pria asal Austria ini.

Kecenderungan ini tentu harus diubah saat Indonesia melawan Vietnam pada partai semifinal pertama di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (3/11/2016).

Sebagai tuan rumah, Indonesia perlu mencetak gol secepat mungkin dan membuat suporter riuh sehingga menambah tekanan untuk lawan.

Bukan sesuatu yang mustahil. Sebab, Indonesia sudah membuktikan hal itu pada partai uji coba melawan Malaysia, 6 September 2016, dan Vietnam, 9 Oktober 2016.

Empat gol yang dicetak pasukan Riedl dalam dua laga tersebut tercipta sebelum menit ke-30.