Intisari-Online.com – Merawat mata memang sudah seharusnya dimulai sejak kecil. Tujuannya agar kesehatan mata terjaga dari pelbagai macam penyakit. Rabun senja, katarak, hingga kebutaan, misalnya. Untungnya, kebutaan mudah kok untuk dicegah. Caranya dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A, dan sering mengonsumsi ikan.
Alangkah lebh baik, kalau kita juga mengajarkan anak mengenai kebiasan-kebiasaan yang dapat membahayakan mata. Seperti tidak sembarangan memegang, apa lagi mengucek-ngucek bola mata. Alternatifnya, gunakanlah saputangan atau tisu bila ingin mengusap mata. Contoh lainnya, ajarkan anak agar untuk melindungi bola mata dari paparan cairan kimia, termasuk sabun.
Yang terpenting, jangan sembarangan pula untuk memakai obat tetes mata ketika mata sedang sakit. Penyakit mata yang kelihatannya sama belum tentu cocok memakai obat mata yang sama. Apalagi bila memakai obat mata tanpa nasiha dari dokter. Alih-alih ingin menyembuhkan mata, malah infeksi yang bisa terjadi. Soalnya, ada jenis obat mata yang tidak boleh digunakan untuk penyakit mata tertentu.
Misalnya, infeksi mata. Infeksi mata umumnya dapat menimbulkan penyakit mata merah. Tapi, glaukoma juga tampak seperti penyakit mata merah. Namun, obatnya tidak sama. Usut punya usut, obat tetes mata terdiri dari beberapa jenis, berbeda indisikasi, dan tak sama cara menggunakannya. Selain itu, obat tetes mata juga tak boleh disimpan terlalu lama. Sebab kepekatannya dapat berubah. Alhasil, keefektifannya pun akan berkurang. Inilah Penyebab dan Cara Mengobati Mata Merah
Yang perlu kita ingat, obat tetes mata untuk infeksi mata, alangkah lebih baik langsung dibuang jika tidak habis dipakai. Pasalnya, kalau disimpan terlalu lama kemungkinan obat itu sudah tercemar oleh bibit penyakit. Nah, kalau digunakan kembali, tentu dapat membahayakan mata. Bukan kesembuhan yang didapat, justru menambah berat penyakit infeksi mata akibat bibit penyakit yang bersembunyi di situ.