Penulis
Intisari-Online.com - Berbagai restoran memiliki beragam strategi promosi untuk menarik pelanggan lebih banyak, termasuk promosi all you can eat.
Sebuah restoran hotpot di China, The Jiamener, harus menelan kebangkrutan setelah menawarkan promosi all you can eatyang sedianya berlangsung selama sebulan penuh.
Restoran yang terletak di Chengdu, provinsi Sichuan, tutup pintu setelah promo tersebut baru berjalan dua pekan.
Pelanggan membanjiri restoran The Jiamener untuk menikmati promo harga 120 Yuan(Rp260.000)bagi pemegang kartu keanggotaan mulai 1 Juni 2018.
Pemilik restoran harus membayar utang sekitar 500.000 Yuan (Rp1 miliar).
Baca juga: Menhub: Puncak Arus Mudik Diprediksi Terjadi pada Tanggal 19 dan 20 Juni 2018
Promosi ini terbukti sangat populer sehingga membuat pelanggan rela antre sejak pukul 08.00 pagi. Sementara, pelanggan terakhir akan berada di restoran sampai tengah malam.
"Kami tahu, kami akan kehilangan uang (dengan meluncurkan promosi). Kami ingin mengumpulkan lebih banyak pelanggan setia dengan strategi ini," kata pemilik restoran, Su Jie dan Wang Mengfan.
Dengan melakukan promosi ini, pemilik juga berharap dapat menjalin hubungan bisnis lebih baik dengan pemasok.
Mereka berpikir promosi akan berhasil membantu mendapatkan penawaran lebih murah pada suplai dan produk impor dalam transaksi berikutnya dengan pemasok.
Promosi baru berjalan dua pekan, lebih dari 500 pelanggan mengunjungi restoran setiap hari.
Akibatnya, pemilik dan staf restoran hanya bisa beristirahat sebentar, dan bekerja lebih dari 10 jam.
Su Jie mengaku, perilaku pelanggan dalam menikmati promo menjadi salah satu faktor.
Namun, dia menyadari manajemen yang kurang juga berperan dalam bangkrutnya restoran yang mulai buka pada Desember 2017.(Veronika Yasinta)(Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judul "Promosi "All You Can Eat" Sebulan Bikin Restoran di China Bangkrut”)
Baca juga: Riset: 10 Negara Teraman di Dunia, Indonesia Nomor 9 Lho!