Tak Hanya Pasukan Resmi, Rusia Juga Kerahkan Tentara Bayaran Rusia untuk Amankan Piala Dunia 2018

Ade Sulaeman

Penulis

Para tentara bayaran ini sangat terlatih dan sebagian besar sudah memiliki pengalaman perang di Ukraina serta Suriah.

Intisari-Online.com -Selain mengerahkan pasukan khusus Spetsnaz dan pasukan antiteror Federal (FSB) serta pasukan Garda Nasional, demi mengamankan Piala Dunia 2018 pemerintah Rusia di bawah Komando Presiden Putin juga mengerahkan para tentara bayaran.

Ribuan tentara bayaran yang diturunkan untuk mengamankan perhelatan Piala Dunia 2018 terdiri para pasukan tempur yang terlatih dan sudah memiliki pengalaman perang di Ukraina serta Suriah.

Sebagian besar tentara bayaran Rusia berasal dari orang-orang Kossak yang terkenal tangguh dan nenek moyangnya merupakan para tentara yang pernah bertempur melawan pasukan Nazi Jerman pada PD II.

Selain jago bertempur sambil menunggang kuda, dalam PD II, para tentara dari Kossak juga dikenal sebagai prajurit yang tahan bertarung di bawah suhu nol derajat.

Baca juga:ISIS Ancam Akan Ledakkan Bom di Piala Dunia 2018 dengan Drone, Begini Modus Operasinya

Para keturunan prajurit Kossak yang jago bertempur itu banyak yang direkrut sebagai tentara bayaran dan mendapat pelatihan militer dari petinggi pasukan khusus Rusia, Dmitry Utkin.

Ketika para tentara bayaran Rusia dikirim ke Suriah, sebenarnya menurut hukum Rusia sendiri merupakan tindakan ilegal.

Tapi karena rezim Bashar al Assad di Suriah berani membayar mahal, para tentara bayaran yang didominasi orang-orang Kossak itu terus dikirim ke Suriah sejak tahun 2015.

Tujuan utama Rusia mengirim tentara bayaran ke Suriah secara diam-diam adalah lebih baik bagi Rusia memerangi ISIS di Suriah daripada ‘menunggu’ pasukan ISIS memasuki Rusia untuk melancarkan teror.

Baca juga:Amankan Piala Dunia Rusia Kerahkan Pasukan Khusus Paling Ganas Spetsnaz yang Siap Libas Teroris

Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia memang dibayangi oleh ancaman ISIS yang akan melancarkan serangan teror.

Oleh karena itu dengan mengerahkan para tentara bayaran yang sudah kenyang pengalaman tempur di Suriah melawan ISIS, para tentara yang sedang bertugas mengamankan Piala Dunia bisa ‘mengendus’ rencana serangan teror oleh ISIS secara dini.

Rusia sendiri dermikian percaya pada para tentara bayaran Kossak untuk mengamankan Piala Dunia 2018 meski berpura-pura tidak mengakui eksistensinya.

Sikap pura-pura pemerintah Rusia itu terkuak ketika Presiden Putin dan Dmitry Ukin hadir dalam suatu acara resmi Defender of the Fatherland Day untuk memberi perhargaan khusus kepada para tentara bayaran Kossak yang telah dianggao berjasa bagi Rusia.

Baca juga:Bukan Danau Toba, Inilah Danau Terdalam di Indonesia, Ada Gua Tengkorak di Dalamnya

Artikel Terkait