Find Us On Social Media :

Kerangka Ini Ungkap Wabah Mematikan Lewat Gigi Berusia 3.800 Tahunnya

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 13 Juni 2018 | 06:30 WIB

Intisari-Online.com - Berkat dua kerangka berusia 3.800 tahun dari Rusia, terungkap bakteri pembawa penyakit pes atau black death sudah ada seribu tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.

Black death atau maut hitam adalah infeksi paling mematikan sepanjang sejarang yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis.

Pasalnya puluhan juta orang Eropa yang hidup pada abad ke-14 sampai ke-19 meninggal karena penyakit ini.

Julakan black death disematkan karena penyakit ini menyerang getah bening dan mengubah warna getah bening dan ujung-ujung jari menjadi hitam.

Baca Juga: Berasal dari 12 Putra Yakub, ke Mana Perginya 10 Suku Israel yang Hilang?

Awalnya para arkeolog menemukan kerangka manusia berusia 3.800 tahun di timur sungai Volga, Rusia beberapa tahun lalu.

Mereka pun mengirim sampel gigi kerangka ini ke Institut Max Planck untuk diteliti ahli paleogenetik Maria Spyrou.

Spyrou meneliti pulpa yang diambil dari gigi dan melakukan tes genetik untuk menembukan wabah bakteri.

Dari sinilah terbukti bakteri mematikan ini sudah ada 1.000 tahun lebih awal dari yang dipercaya para ahli sebelumnya, tepatnya saat zaman perunggu di Eurasia.

Baca Juga: Bukan Sembarang Simbol, Ini Alasan di Balik Gaya Khas Rambut Orang Yahudi

Dalam laporannya di jurnal Nature Communications, Jumat (8/6/2018), Spyrou mengatakan bakteri Y. pestis tidak ada hubungannya dengan hewan pengerat seperti yang dipercaya selama ini.

Seperti diwartakan Newsweek, Sabtu (9/6/2018), kutu membawa dan menyebarkan bakteri sehingga menimbulkan pandemi pada tahun 500.

Penyakit ini kemudian berkembang menjadi Black Death mematikan pada abad ke-14 dan menewaskan lebih dari 20 juta manusia di Eropa.