Intisari-Online.com - Obsesive compulsive disorder (OCD) adalah salah satu jenis penyakit mental.
Ia bahkan mempengaruhi pekerjaan, sekolah, dan hubungan. Hal ini karena pikiran dan tindakan Anda berada di luar kendali Anda.
Lalu apakah penyebab, gejala, dan cara menangani gangguan obsesif kompulsif?
Baca Juga: Bukan Korut atau Israel, Inilah Negara Paling Berbahaya di Dunia
Penyebab OCD
OCD biasa terjadi pada wanita dibandingkan pria. Orang-orang lebih mungkin mengalami gangguan ini jika memiliki:
- Orang tua, atau saudara kandung dengan OCD.
- Depresi dan kecemasan.
- Pengalaman dengan trauma.
- Riwayat kekerasan fisik atau seksual sewaktu kecil.
Gejala Gangguan Obsesif Kompulsif
Baca Juga: Kehidupan Ri Sol Ju, Istri Kim Jong Un yang Sangat Misterius, Tapi Selera Fesyennya Gila-gilaan!
Orang dengan OCD ingin berhenti berpikir atau melakukan kebiasaan yang berulang dan kompulsif tetapi mereka mungkin merasa tidak berdaya untuk berhenti.
Pemikiran obsesi dapat mencakup hal-hal berikut:
- Takut kuman dan semakin kotor.
- Hal-hal yang harus ditempatkan dalam urutan yang sama persis.
- Kekhawatiran tentang terluka atau orang lain terluka.
- Kesadaran yang konstan untuk bernapas dan berkedip.
- Keyakinan bahwa angka atau warna tertentu baik atau buruk.
- Kecurigaan tak berdasar bahwa pasangannya tidak setia.
Kompulsif adalah perilaku berulang atau kebiasaan mental yang dirasa harus dilakukan seseorang, seperti:
- Mencuci tangan berkali-kali.
- Melakukan tugas dalam urutan tertentu setiap saat.
- Pemeriksaan berulang pada pintu yang terkunci dan hal-hal lain.
- Takut menyentuh gagang pintu, menggunakan toilet umum atau berjabat tangan.
Diagnosis Obsesif Kompulsif