Find Us On Social Media :

Eit, Jangan Dulu Mudik Jika Belum Lakukan Urutan Pengecekan Motor Ini

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 11 Juni 2018 | 08:00 WIB

Intisari-Online.com - Meski tidak dianjurkan, pada kenyataannya sepeda motor masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pemudik.

Untuk itu, penting bagi para pemudik yang menggunakan motor untuk melakukan pengecekan sepeda motor mereka untuk menghindari risiko yang tak diinginkan.

Technical Service Analyst Astra Motor (main dealer motor Honda) Rangga Noviar, memberikan urutan pengecekan yang harus dilakukan, jika memang pemudik terpaksa menggunakan motor.

Baca juga: (Video) Inilah Bukti Pentingnya Pakai Helm saat Mengendarai Motor: Kepala Pria Ini Nyaris Tergilas Trailer yang Hendak Ia Salip

Beberapa hal ini wajib dicek, apa saja?

1. Periksa tekanan angin ban dan alurnya

Tekanan angin ban tidak sesuai standar yang sudah ditentukan dapat membuat pengendaraan kurang nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali.

Pastikan tekanan angin ban baik untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu di kisaran 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang.

Selain itu, Anda juga wajib melakukan pengecekan pada alur ban. Untuk ini, Anda bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.

2. Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya

Berkendara dengan jarak tempuh yang cukup jauh, busi menjadi komponen vital yang harus diperiksa.

Pastikan usia pakai busi belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api yang dihasilkan masih bagus. Pengendara disarankan untuk membawa motornya ke bengkel resmi.

Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika cap busi retak atau karetnya sudah keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.

Baca juga: Inilah 4 Aplikasi yang Wajib Kamu Miliki Ketika Mudik Idul Fitri 2018

3. Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)

Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gir dengan baik.

Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gir bahkan berpotensi putus.

Begitu juga dengan drive belt pada motor matik.

Komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.

4. Periksa fungsi rem dan ketebalannya

Tidak jarang kecelakaan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal. Peranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri harus diperiksa.

Pastikan semua komponen mekanis dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas sebelum dipakai mudik.

5. Cek kapasitas oli mesin

Jika menghadapi kondisi macet, beberapa motor masih mengandalkan udara untuk mendinginkan mesin. Dalam kondisi ini, kerja oli akan semakin berat untuk melumasi komponen yang bergerak.

Untuk itu periksa kapasitas oli agar sesuai dengan standar ukuran motor dan jika perlu lakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan.

Baca juga: Jangan Hanya Kirim Uang, Mudiklah Lebaran Kali Ini Agar Orangtua Kita Tak Terkena Sindrom Ruang Kosong

6. Cek nyala lampu

Para pemudik tidak hanya berkendara di siang hari, saat ini banyak pengemudi berkendara di malam hari untuk menyiasati agar tidak terkena macet dan menghidari suhu panas.

Lampu menjadi penanda bagi sepeda motor saat berjalan, belok, dan melakukan pengereman. Pastikan nyala lampu berfungsi sebagaimana mestinya dan ukuran sesuai standar.

Jangan pakai mika lampu transparan untuk lampu belakang karena akan membahayakan pengemudi di belakangnya.

Jangan pula menggunakan lampu dengan daya sinar yang terlampau terang karena akan menyilaukan pengendara lain di lawan arah.

(Donny Apriliananda/kompas.com)