Find Us On Social Media :

Hanya Dimiliki 1 Perusahaan, Hak Paten Spesies Laut Tuai Kontroversi

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 12 Juni 2018 | 14:45 WIB

Intisari-Online.com - Laut dihuni oleh bermacam-macam makhluk laut.

Dari yang terkecil seperti mikroba hingga yang terbesar seperti paus.

Tak heran bahwa lautan dan seisinya bagaikan tambang emas bagi perusahaan dan peneliti.

Dan usaha hak paten atas suatu spesies adalah langkah yang ditempuh.

"Ini semacam perburuan harta karun," kata Robert Blasiak dari Stockholm University seperti dilansir Popular Science, Kamis (7/6/2018).

Baca Juga: Mengapa Layang-layang Buatan Rakyat Palestina Sangat Meneror Israel Hingga Harus Kerahkan Sniper?

Pencarian urutan genetik yang memungkinkan mikroba menghasilkan asam lemak Omega 3 atau senyawa bermanfaat lainnya telah berlangsung selama 15 tahun.

Sedangkan regulasi internasional bioekstraksi bahan genetik baru saja mulai menyusul.

Grafik hak paten sekarang memiliki gambaran yang aneh, yakni hampir 13.000 paten atau hampir separuhnya dimiliki oleh satu perusahaan swasta.

Paten-paten ini menjangkau keseluruhan hewan laut, dan mereka menawarkan perusahaan seperti BASF, perusahaan kimia terbesar di dunia, kesempatan untuk menghasilkan uang dari kekayaan genetik lautan.

Selain it,  terjadi ketidaksetaraan lainnya, yakni entitas spesies yang berbasis di hanya 10 negara memiliki 98 persen dari paten yang berasal dari kehidupan laut.

Paten spesies memang menjadi subjek kontroversi, karena rentan manipulasi.

Apa hak yang dimiliki oleh perusahaan pemilik hak paten?