Penulis
Intisari-Online.com- Burung auklet jambul jantan yang tinggal di kepulauan Shumagin, Alaska memiliki cara unik untuk menarik perhatian lawan jenisnya saat musim kawin.
Burung berwarna abu-abu ini bisa menciptakan parfum pemikat.
Dalam laporan penelitian terbaru yang terbit di jurnal Behavioral Ecology, burung auklet jambul jantan dengan aroma paling kuat cenderung lebih dilirik betina.
Studi ini sekaligus menegaskan, burung memiliki indra penciuman yang dapat berfungsi.
Baca Juga:Enggak Perlu Repot Ngetik di WhatsApp Cukup Ngomong Tulisan Akan Terketik Sendiri, Begini Caranya!
Bahkan, burung auklet jambul membuktikan indra penciumannya memiliki fungsi ganda, selain untuk fungsi penciuman juga sebagai alat pemikat lawan jenis.
Lalu aroma apa yang menguar dari tubuh sang jantan?
Menurut para ahli dari Universitas Alaska, auklet jambul jantan mengeluarkan aroma jeruk yang cukup tajam.
Para ahli menduga bau ini berkaitan dengan kesuksesan kawin bagi para burung.
Baca Juga:Tak Perlu ke 'Mak Erot,' dengan Sekali Suntikan Ini Anda Dapat Sembuhkan Disfungsi Ereksi
"Aroma jeruknya sangat kuat. Mereka adalah burung dengan bau paling menyengat yang saya tahu,” kata ahli biologi kelautan Hector Douglas kepada National Geographic via IFL Science, Senin (28/5/2018).
Untuk menguji teorinya, Douglas dan timnya menangkap lusinan burung dan menaruhnya ke dalam sebuah wadah satu per satu.
Hal ini akan memudahkan tim ahli untuk mengukur kekuatan parfum burung.
Mereka menemukan, bulu di leher pejantan dapat mengeluarkan senyawa aldehid.
Senyawa ini juga ada dalam kulit buah jeruk dan sering digunakan dalam parfum.
Kemudian para peneliti mengukur kebugaran burung melalui tes stres.
Tes ini untuk menentukan kecepatan burung mengaktifkan hormon kortikosteron.
Semakin cepat respon, semakin bugar burung.
Hasil analisis menunjukkan burung dengan jambul besar dapat mengeluarkan aroma lebih menyengat, dan burung paling wangi dapat lebih cepat menghasilkan hormon kortikosteron.
Ini artinya, aroma burung auklet berfugsi sebagai indikator kebugaran fisik yang siap melakukan perkawinan.
“Menghasilkan parfum merupakan suatu kemewahan. Burung yang menyekresi baunya mungkin bilang, ‘saya melakukan ini meski harus menghabiskan sebagian energi metabolis,” ujar Douglas.
Lewat penelitian ini, kita tahu untuk kawin burung tidak hanya mengandalkan suara dan keelokan tubuh.
Beberapa dari mereka juga menjadikan aroma tubuh sebagai tolak ukur untuk melakukan perkawinan.
Sayangnya para peneliti belum mengetahui mengapa burung auklet jantan dapat menciptakan bau jeruk.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Burung Jantan Ini Ciptakan "Parfum" Pemikat Sebelum Kawin")