Penulis
Intisari-Online.com -Awalnya tak ada yang mengira bahwa ia adalah seorang bayi mungil yang amat tampan. Bahkan ada pula yang mengiranya tikus.
Seperti yang banyak diberitakan, belum lama ini terjadi kasus pembuangan bayi di Lamongan, Jawa Timur, oleh orangtua yang tak bertanggung jawab.
Kejadian ini bermula sekitar dua pekan lalu.
Senin (21/5/2018) RK, seorang pembantu rumah tanggal asal Tuban membuang bayi yang dilahirkan di pos satpam Perumahan Graha Indah Lamongan.
Bayi itu kemudian ditemukan oleh Sulaiman (49) di tempat sampat di timur Stadion Surajaya pada Rabu (6/6), pukul 04.45 WIB.
Baca juga:Seorang Bayi Dibuang Gara-gara Terlahir Laki-laki
Sulaiman sendiri adalah seorang pemulung.
Seperti rutinitas hariannya, Sulaiman setiap pagi selalu mencari barang- barang rongsokan di tempat sampah yang ada di luar lingkungan stadion kebanggaan warga Lamongan itu.
Saat ia sedang memilah-milah sampah yang bisa dijadikan uang, Sulaiman mendapati ada benda bergerak-gerak di tumpukan sampah tersebut.
“Semula saya kira yang gerak-gerak itu tikus yang cari makan,” ungkap Sulaiman kepada Tribunjatim.com, Rabu (6/6).
Karena biasanya di tempat sampah itu menjadi sarang tikus mencari makanan.
Praktis gerakan di dalam tumpukan sampah itu tidak ia perdulikan dan saksi tetap melanjutkan memilah-milah tumpukan sampah itu.
Semakin luas memilah sampah, gerakan dalam sampah itu semakin menjadi.
Penasaran, di titik tumpukan sampah yang bergerak-gerak itu dicari dengan membuang tumpukan sampah.
Saksi kaget bukan kepalang, ternyata yang bergerak itu bayi yang terbungkus sarung motif kotak-kotak perpaduan warga hijau putih.
“Ya kaget, karena semula tidak ada tanda-tanda itu bayi. Kan mboten nangis,” kata Sulaiman.
Sulaiman tidak berani langsung mengambil bayi di atas tumpukan sampah itu.
Ia hanya membersihkan sampah yang semula menutupi bayi nahas.
Sulaiman kemudian berlari memberitahu Ulfatinur, pemilik warung di lokasi luar Stadion Surabaya berjarak 75 meter dari TKP.
Penemuan bayi itu kemudian dilaporkan ke Polsek Deket.
Petugas Polsek, didampingi tiga orang tenaga medis dari Puskesmas, Febiyanti Triayuningtiyas, Siti Bardriah (dua-duanya bidan, red) dan Faridah (perawat) langsung mengefakuasi bayi dan dibawa ke Puskesmas Deket.
“Kita bersihkan dan kita potong tali pusatnya yang panjang itu,” ungkap Alfiah, Bidan Puskesmas.
Menurut Mega, Bidan lainnya, dilihat dari ujung potongan tali pusatnya yang tidak beraturan itu, bisa dimungkinkan saat lahir, tali pusar dipotong tidak menggunakan benda tajam.
Sehingga, ujung tali pusarnya pun terlihat cukup ganjil.
”Ndak tahu pakai apa. Yang jelas tidak pakai benda tajam,” katanya.
Bayi dengan berat 2 kilogram dan nampak ganteng itu selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Sosial. Untuk sementara akan dirawat di Puskesmas Deket.
Sementara itu, Kapolsek Deket, AKP Sunaryo Putro mengungkapkan, sudah menjadi kewajiban polisi untuk mencari siapa orangtua pembuang bayi.
“Sudah ada dua saksi yang dimintai keterangan,” kata Sunaryo.
Ia berharap masyarakat yang mencurigai seseorang dan bisa dijadikan petunjuk polisi agar tak segan-segan melaporkan ke polisi terdekat.
Baca juga:Meresapi Nilai-nilai Luhur Pancasila di 'Desa Pancasila' Lamongan
Jadi Rebutan
Ditemukannya bayi laki-laki di tempat sampah lokasi Stadion Surajaya Lamongan Jawa Timur cepat menyebar.
Itu diketahui puluhan masyarakat yang langsung mengkofirmasi ke Polsek Deket, Puskesmas Deket dan juga Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lamongan.
Ada yang datang langsung ke tempat-tempat itu, dan banyak juga yang mengkonfirmasi melalui hubungan telepon seluler.
“Banyak yang telepon dan terang-terangkan hendak mengadopsi bayi itu,” ungkap Kapolsek Deket Lamongan, AKP Sunaryo Putro kepada Tribunjatim.com, Rabu (6/6).
Yang telepon banyak, padahal warga penelepon belum tahu betapa gantengnya bayi yang ditemukan Sulaiman, pemulung itu.
Sunaryo memastikan bayi itu akan jadi rebutan dalam artian mengadopsi.
Polisi tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan siapa yang berhak dan bisa mengadopsi.
Yang jelas, setelah ditemukan, polisi mengembangkan penyelidikan perkaranya.
“Kalau bayinya kita titipkan di Puskesma dan Dinas Sosial yang menentukan siapa yang bisa mengadopsi," kata Sunaryo.
Pengakuan Sunaryo sama dengan apa yang juga dialami para petugas medis di Puskesmas Deket.
Sejumlah bidan yang bertugas mengaku banyak mendapat telepon dari teman teman sejawat yang belum dikaruniai keturunan dan berharap bisa mengadopsi bayi ganteng ini.
“Ini malah ada teman yang sudah membelikan susu karena ingin mengadopsi,” ungkap Bidan Alfiah kepada Tribunjatim.com, Rabu (6/6) di Puskesmas Deket.
Bahkan ada yang sejak pagi sudah datang ke Puskesmas dengan harapan menjadi orang pertama yang bisa mengadopsi anak tersebut.
Para petugas medis hanya bisa menyarankan, mereka yang bermaksud merawat atau mengadopsi bayi ramuan ini untuk berhubungan langsung dengan Dinas Sosial Lamongan.
“Itu saran kami, dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan,” kata Mega, Bidan lainnya. (Surya/Hanif Manshuri)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Bayi Ini Sempat Dikira Tikus, Ada yang Ganjil Pada Ujung Tali Pusarnya, Kini Sampai Jadi Rebutan"