Penulis
Intisari-Online.com -Jika pesawat kepresidenan AS dan pesawat pemimpin Korea Utara sama-sama mendarat di Bandara Internasional Changi, Singapura, maka akan segera terjadi pemandangan menyolok.
Hadirnya pesawat pemimpin Korut Kim Jong Un, yakni Ilyushin Il-76 atau Ilyushin Il-62 yang merupakan produk tahun 60-an akan langsung mencerminkan ‘pesawat kuno’ era Perang Dingin yang kaku dan sangar sekaligus mengkhawatirkan.
Pesawat-pesawat yang dimiliki Korut memang merupakan pesawat langka dan konon masih mendapatkan perawatan yang baik ‘ala Korut’ sehingga masih layak terbang.
Sebagai contoh, Korut masih mengoperasikan jet tempur MiG-15 yang merupakan jet tempur era Perang Korea sementara Indonesia sendiri, yang pernah memiliki jet tempur serupa, sudah memasukkannya ke museum atau dijadikan monumen.
Indonesia juga pernah memiliki sejumlah pesawat transportasi Ilyushin Il-14 yang merupakan produk Rusia tahun 1960-an tapi juga telah menjadi pesawat pajangan di museum.
Oleh karena itu pesawat-pesawat usang pemimpin Korut yang oleh negara-negara Barat dijuluki ‘Air Force Un’ masih bisa terbang hingga Singapura secara aman, meski banyak pihak yang mengkhawatirkan, memang betul-betul mencengangkan.
Korut memang sudah memodifikasi pesawat-pesawat yang menjadi pesawat ‘kepresidenan’ Kim Jong Un dengan interior dan fasilitas yang mewah.
Tapi tidak diketahui apakah secara teknis baik pesawat Il-76 maupun Il-62 juga terawat baik mengingat suku cadangnya yang langka.
Tapi jika kedua pesawat ‘Air Force Un’ itu memang jarang dipakai dan masih memiliki jumlah jam terbang yang panjang dan terawat baik bisa dipastikan masih aman untuk terbang hingga Singapura.
Yang pasti pesawat Kim Jong Un memang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan pesawat Kepresidenan AS, Boeing 747-200 Air Force One, yang sangat canggih dan bisa mengisi bahan bakar di udara menggunakan pesawat tanker.
Baca juga:Inilah Tempat Pertemuan Antara Donald Trump dan Kim Jong Un, Mewah dan Jauh dari Pusat Kota
Apalagi Air Force One Presiden Donald Trump yang berharga lebih dari 3 miliar dolar AS atau hampir Rp45 triliun itu selain merupakan pesawat berteknologi serba canggih juga dibuat dari bahan yang tahan ledakan nuklir.
Bayangkan, semua kaca jendela dan kokpit antipeluru dan rudal, memiliki sistem pembungkam radar (radar jamming), bisa digunakan Presiden AS untuk rapat seperti di Gedung Putih (Ruang Oval), dipersenjatai rudal udara ke udara, dan lainnya.
Meski pesawat Kim Jong Un sudah ketinggalan zaman dibandingkan pesawat Donald Trump yang luar biasa canggih, tampaknya masyarakat di seantero dunia sudah maklum.
Pasalnya masyarakat dunia internasional sebenarnya lebih tertarik menyaksikan Kim Jong Un yang akan datang ke Singapura karena seperti sosok misterius yang tiba-tiba muncul di dunia nyata.
Ini berbeda dengan Donald Trump yang terbiasa wira-wiri ke berbagai penjuru dunia dan kerap memicu kontroversi bahkan sebelum menjadi Presiden AS.