Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Membatasi Konsumsi "Junk Food"?

By Bramantyo Indirawan, Kamis, 1 Desember 2016 | 07:02 WIB

Perhatikan porsi makan adalah salah satu cara mengatasi konsumsi junkfood

Intisari-Online.com – Junk food adalah makanan dengan nutrisi rendah hingga tidak ada. Bisa jadi kalorinya terlalu tinggi tetapi kandungan seperti vitamin, mineral, asam amino, dan serat tersedia sangat sedikit. Menurut jurnal berjudul Fast Foods and their Impact on Health (2012) junk food tidak memiliki kebutuhan nutrisi untuk membuat tubuh sehat.

Dengan berbagai merek, makanan jenis ini terbesar di tempat seperti pusat perbelanjaan, mall, hingga memiliki restoran sendiri di pinggir jalan. Bahkan kadang jajanan pinggir jalan

Menyantap makanan yang biasanya disajikan secara cepat ini tentunya tidak apa-apa asalkan tidak sering. Tapi karena praktis dan rasanya mudah untuk disukai maka konsumsi berlebihan kerap terjadi. Lantas bagaimana cara mengatasinya?

1. Makan dengan porsi sesuai

Sari Sunda Bulan sebagai pakar nutrisi mengatakan bahwa kandungan penting yang harus dibatasi dalam makanan adalah gula, garam, dan minyak. Kita bisa menentukan porsi anak, apakah asupannya cukup dan jangan sampai berlebihan.

Misalkan burger, roti memiliki karbohidrat, dagingnya memiliki protein, dan sausnya memiliki kandungan lemak. Apabila porsinya dibatasi maka mengonsumsi makanan ini tidak apa-apa. Masalahnya kadang ada pada menu yang disajikan oleh restoran-restoran junk food.

“Satu burger sekarang bisa sampai 1200 kalorinya padahal sehari orang Indonesia rata-rata 2000 sampai 2150. Jadi itu setengahnya, kalau sampai rumah bisa makan lagi, nah itu yang jadi bahaya,” ungkap Sari.

Porsi restoran cepat saji juga cukup besar, sehingga kita harus bijak dalam membeli dan memakan. Menghitung kalori dan asupan gizi juga bisa dilakukan agar dapat tetap sehat, tidak kurang atau berlebihan.   

Cari tahu dua cara membatasi konsumsi junk food.lainnya di halaman selanjutnya.