Find Us On Social Media :

Miris, Belanja Buah dan Sayur di Indonesia Kalah Sama Belanja Rokok

By Agus Surono, Kamis, 17 November 2016 | 16:23 WIB

Kampanye #AyoMakanBuah

Intisari-Online.com - Sebagai negara tropis, Indonesia harusnya diberi kelimpahan buah (dan sayur).  Sayangnya, buah-buah lokal kalah bersaing dengan buah impor. Penyebabnya, setidaknya ada empat hal, yakni penampilan, pengemasan, kontinuitas produksi, dan ketersediaan. Selain soal harga.

Apakah karena hal itu lantas konsumsi buah di Indonesia terendah di kawasan ASEAN? Bahkan data Balitbang Kementan 2011 menunjukkan Indonesia adalah negara dengan konsumsi buah terendah di regional Asia.

Dari data tersebut, Cina menjadi negara terbanyak mengonsumsi buah dengan capaian lebih dari 250 kilogram buah per kapita per tahun. Disusul dengan Singapura dan Vietnam, lalu Kamboja. Indonesia tidak sampai 50 kiloram per kapita per tahun.

Menurut dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), dari Divisi Gastrohepatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, konsumsi buah orang Indonesia hanya sebesar 34,55 kg/tahun/kapita. Jauh di bawah rekomendasi Food Agriculture Organization (FAO) sebesar 73 kg/kapita/tahun.

Sedangkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada 2013 menyatakan bahwa sekitar 93 persen anak di atas 10 tahun mengalami kekurangan konsumsi buah dan sayur. Data tersebut terkumpul sejak 2007 hingga 2013 dari seluruh provinsi di Indonesia.

Tercatat dalam data Riskesdas tersebut, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi dengan angka terbaik konsumsi buah dan sayur, sedangkan Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan angka anak kurang konsumsi buah dan sayur tertinggi di Indonesia.

Padahal, buah dan sayur merupakan penyuplai utama dari serat dan mikronutrien seperti vitamin, mineral, dan beberapa enzim yang membantu pencernaan.

(Baca juga: 7 Makanan Terbaik untuk Jantung Kita, Termasuk Buah Aplpukat)

Fiastuti Witjaksono, spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menekankan pentingnya buah dan sayur dikaitkan dengan penyakit tidak menular kronis seperti jantung, stroke, dan kanker. Salah satu pemicu penyakit-penyakit tersebut adalah gaya hidup yang salah seperti kurang mengonsumsi buah.

Berbagai himbauan konsumsi buah sebenarnya sudah ada dan berulang kali disampaikan kepada masyarakat, termasuk rekomendasi mengonsumsi buah. Menurut National Health and Medical Research Council (NHMRC), konsumsi buah dan sayuran yang baik adalah dua jenis buah dan lima jenis sayuran setiap harinya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menyarankan masyarakat mengonsumsi 400 gram buah dan sayur setiap hari. Termasuk di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyarankan buah-buahan dikonsumsi dua hingga tiga porsi per hari. Namun ternyata berbagai rekomendasi ini masih belum mempan untuk telinga masyarakat Indonesia.

Dr. Grace Judio Kahl, ilmuwan perilaku untuk gaya hidup sehat bahkan mengatakan, belanja untuk buah dan sayur di Indonesia hanya mencapai Rp19.000 untuk buah dan Rp25.900 untuk sayur per bulannya. “Ini jauh lebih sedikit dibandingkan belanja rokok per bulannya."

Toh fenomena itu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun di dunia. Menurut sebuah penelitian, 31 persen penduduk dunia kurang mengonsumsi buah dan sayur.

Jadi, yuk konsumsi buah dan sayur. Tak perlu menunggu #AyoMakanBuah atau #fruitIndonesia2016.