Find Us On Social Media :

Ini Dia, Enam Tips Berolahraga Bagi Penderita Diabetes Tipe 2

By Ilham Pradipta M., Jumat, 18 November 2016 | 08:09 WIB

Goals tak harus melulu ?dipatok? tinggi. Sebab, percuma saja goals yang tinggi tapi tidak terwujud.

Intisari-Online.com – Bagi penderita diabetes tipe 2, olahraga merupakan aktivitas yang amat dianjurkan. Selain diet dan obat-obatan, olahraga juga mampu membantu tubuh untuk menurunkan gula darah dan berat badan. Nah, agar olahraga berjalan dengan lancar dan efektif, ada loh tips berolahraga bagi penderita diabetes tipe 2. Berikut penjelasannya:

1. Percepat intensitas 

 Menurut George Griffing, MD, profesor endocrinology di Saint Louis University School of Medicine, penderita diabetes perlu tetap aktif secara fisik. Tak perlu berolahraga dalam waktu yang lama juga kok. Setidaknya berolahragalah selama 30 menit.

Namun, kita perlu memodifikasi metodenya, seperti melakukan olahraga secara cepat. Contohnya melakukan pemanasan dan gerakan inti latihan dalam 30 menit. Jika gagal, cobalah  keesokan harinya. Jika berhasil, tingkatkanlah temponya secara perlahan. Mudah, bukan?

2. Gunakan pedometer 

Menggunakan pedometer ternyata dapat memberikan motivasi agar penderita diabetes tipe 2 lebih banyak bergerak. Setidaknya, itulah yang dikatakan peneliti dari Stanford University dalam studinya. Setelah diteliti, para pengguna pedometer mengalami penurunan berat badan dan tekanan darah.

3. Ajak teman untuk olahraga bersama 

Menurut Vicki Conn,  PhD, associate dean for researc, yang mempelajari hubungan diabetes dan olahraga di Universitas Missouri, teman bisa menjadi motivator agar kita rutin berolahraga.  Apalagi bagi orang-orang yang telah menginjak usia lanjut, 60 tahun misalnya. Menurut Vicki, teman dapat dijadikan “alat” motivasi. Misalnya, membuat janji di pagi hari untuk olahraga bersama.

4. Miliki sebuah rencana 

Memiliki tujuan yang spesifik dalam berolahraga, dapat membantu jadi lebih bersemangat. Contohnya,  merencanakan jalan pagi selama 10 menit setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Nah, rencana ini tentu akan memotivasi kita untuk tetap aktif secara fisik.

5. Jangan tetapkan goal yang terlalu tinggi 

Goals tak harus melulu “dipatok” tinggi. Sebab, percuma saja goals yang tinggi tapi tidak terwujud. Menurut Conn, lebih baik bila kit menetapkan goals yang rendah dan sukses di dalamnya. Tercapainya goals itu akan membuat kita semakin percaya diri. Nah, saat goals ini sudah terpenuhi, barulah kita boleh menetapkan goal lainnya yang lebih tinggi.

6. Ikuti suatu kelas olahraga 

Kelas olahraga memiliki manfaat tersendiri. Pasalnya, di dalamnya terdapat instruktur latihan yang dapat menjadi mentor kita selama berolahraga. Menurut Conn, di sana kita bisa banyak mempelajari teknik-teknik olahraga dan mengetahui bagaimana tubuh kita berekasi terhadap suatu jenis olahraga atau gerakan. Tak hanya itu saja, dengan mengikuti kelas olahraga kita juga akan lebih percaya diri untuk berolahraga di luar seorang diri.