Ellen Church, Pramugrari Pertama di Dunia yang Ternyata Perawat Rumah Sakit

Hery Prasetyo

Penulis

Ellen Church, pramugrari pertama di dunia dari Amerika Serikat

Intisari-Online.com -Pernahkah Anda bertanya, siapa pramugrari pertama di dunia? Dilansir dari Angkasa.co.id, pramugrari pertama ternyata seorang eks-perawat rumah sakit di San Francisco, AS, bernama Ellen Church.

Waktu itu, istilah pramugrari—atau dalam bahasa Inggris disebut flight attendent—belum dikenal. Penerbangan komersial memang sudah ada. Tapi, laiknya moda transportasi lainnya, tak ada orang khusus yang melayani para penumpang.

Di awal-awal penerbangan komersial, tugas layan-melayani sepenuhnya dipegang oleh kopilot. Ia membagikan makanan, memberikan pengumuman, dan merawat mereka yang sakit.

Lalu pada 1930, Steve Simpson, Manajer Boeing Air Transport (BAT) meminta seorang perempuan bernama Ellen Church untuk melayani penumpang di dalam sebuah penerbangan. Ellen lahir tahun 1904 di Iowa, AS.

Baca juga:Empat Bulan Menguntit, Anjing Ini Akhirnya Diadopsi oleh si Pramugrari

Sebelumnya Ellen bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di San Fransisco. Saat waktu senggang, ia berlatih terbang di sebuah klub penerbangan. Ketertarikannya pada dunia penerbangan sudah muncul sejak masa balita. Di dekat rumahnya di Cresco, Iowa, AS sering ada pesawat generasi pertama yang mondar-mandir di atas rumahnya.

Saban hari, ketika berangkat dan pulang kerja ia melewati kantor BAT dan ia pun tertarik untuk bisa bekerja di tempat itu. Suatu hari ia bertemu Steve dan menanyakan apakah ada pekerjaan untuk seorang perawat. Gayung bersambut, Steve mengatakan bahwa pihaknya memang memiliki rencana untuk mencari pramugara di dalam penerbangan.

Namun hal itu belum ia ajukan secara resmi ke manajemen BAT.

Di akhir dekade 1920-an Jerman dan Inggris tercatat sudah menggunakan jasa pramugara di penerbangan komersialnya. Namun, pekerjaan mereka lebih sebagai pelayan, menggantikan pekerjaan yang sebelumnya diemban kopilot. Tujuannya agar kopilot bisa lebih fokus bekerja di kokpit.

Jalan Ellen menjadi pramugrari tidak berjalan mulus. Ketika Steve Simpson mengajukan adanya seorang pramugari di penerbangan BAT, manajemen sempat menentangnya.

Baca juga:Buran, Pesawat Ulang Alik Tanpa Awak Buatan Soviet yang Dilupakan (2)

Tapi karena satu dan lain hal, manajemen akhirnya menyetujuinya tapi dengan Ellen juga bertugas untuk merekrut beberapa orang pramugari lainnya. Sesuai dengan pekerjaan sebelumnya, tugas utama Ellen di United Airlines adalah menenangkan penumpang di sepanjang penerbangan dan menangani penumpang yang mabuk atau sakit.

Dan mencari orang yang mau menjadi pramugrari bukanlah pekerjaan yang mudah—terlebih waktu masih ada persepsi yang menyebut bahwa perempuan yang pergi jauh untuk bekerja adalah hal yang tabu. Terlebih lagi syarat yang diajukan manajemen BAT juga berat; calon pramugari haruslah seorang perawat, belum menikah, berat badan maksimal 52 kg, dan tinggi tidak lebih dari 1,62 m.

Tapi dengan kegigihannya, Ellen berhasil merekrut tujuh orang. Pekerjaan mereka, selain menenangkan penumpang, mereka juga harus membersihkan kabin, mengencangkan baut-baut yang kendor, dan lain sebagainya. Jauh dari bayangan kita tentang pekerjaan pramugrasi saat ini.

Para penumpang pun mula-mula ragu dengan kapasitas mereka. Namun lama kelamaan penumpang justru merasa lebih nyaman dalam penerbangan jika ada pramugari di dalamnya. Hal ini berefek pada turunnya penjualan tiket maskapai lain karena penumpang lebih memilih penerbangan dengan pramugari. BAT membuat maskapai lain, khususnya di AS ikut merekrut wanita-wanita seperti Ellen Church.

Selama bekerja di dunia penerbangan, Ellen pernah diminta oleh USAF untuk membantu evakuasi prajurit yang terluka atau gugur perang di Italia dan Afrika. Ia juga pernah ditugas merawat para prajurit yang terluka di dalam pesawat. Ellen juga pernah ditugaskan untuk melatih perawat-perawat lainnya menjelang invasi ke Normandia.

Atas jasanya ini Ellen tercatat dianugerahi Air Medal, European-African-Middle Eastern Campaign Medal, American Theatre Campaign Medal, dan Victory Medal.

Artikel Terkait