Find Us On Social Media :

Pertempuran Surabaya: Pemenang Perang Dunia ke-2 pun Tak Bisa Kalahkan Indonesia

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 10 November 2017 | 06:00 WIB

Ketika pejuang Indonesia membuat kewalahan Inggris sang pemenang PD 2

Semua itu dilawan oleh para pejuang NKRI hanya dengan senapan kuno, keris, dan bambu runcing!

BACA JUGA: 

BACA JUGA: 

Dalam bukunya, Birth of Indonesia, David Wehl menulis:

“Di pusat kota, pertempuran lebih dahsyat, jalan-jalan diduduki satu per satu, dari satu pintu ke pintu lainnya. Mayat dari manusia, kuda-kuda dan kucing-kucing serta anjing-anjing, bergelimpangan di selokan-selokan; gelas-gelas berpecahan, perabot rumah tangga, kawat-kawat telepon bergelantungan di jalan-jalan, dan suara pertempuran menggema di tengah-tengah gedung-gedung kantor yang kosong."

"Perlawanan Indonesia berlangsung dalam dua tahap, pertama pengorbanan diri secara fanatik, dengan orang-orang yang hanya bersenjatakan pisau-pisau belati menyerang tank-tank Sherman, dan kemudian dengan cara yang lebih terorganisasi dan lebih efektif, mengikuti dengan cermat buku-buku petunjuk militer Jepang.”

Pada akhirnya para pejuang republik memang kalah. Pihak Inggris menemukan di puing-puing kota Surabaya dan di jalan-jalan 1.618 mayat rakyat Indonesia ditambah lagi 4.697 yang mati dan luka-luka.

Sedangkan menurut laporan dr. Moh. Suwandhi, Kepala Kesehatan Jawa Timur, jumlah yang dimakamkan secara massal di Taman Bahagia di Ketabang, di makam Tembokgede, di makam kampung-kampung di Kawatan, Bubutan, Kranggan, Kaputran, Kembang Kuning, Wonorejo, Bungkul, Wonokromo, Ngagel dan di tempat-tempat lain adalah 10.000 orang.

Dengan begitu dapat dipastikan bahwa sekitar 16.000 korban telah jatuh di medan laga Surabaya. Sementara tentara Inggris hanya kehilangan 618 serdadunya.

BACA JUGA: 

Benarkah kita kalah? Secara hitungan nyawa, Indonesia memang kalah telak. Kerugian materialnya pun tak terkira.

Namun secara hakekat Merah Putih tidak kalah. Indonesia sama sekali tak pernah mengeluarkan bendera putihnya. Sang Saka tetap berkibar dihembus pengorbanan para syuhada dan martirnya.

Sekarang 72 tahun perjuangan yang menguras darah dan air mata itu telah berlalu. Sang Saka Merah Putih masih berkibar gagah. Jika sekarang kita masih terpecah belah gara-gara politik, apa kita tidak malu dengan para syuhada telah mengorbankan jiwa dan raganya?

BACA JUGA: