Kisah Kakek 95 Tahun Asal Jember yang Berjualan Tahu hingga Dini Hari tapi Untungnya Hanya Rp16 Ribu

Ade Sulaeman

Penulis

Kakek Zubair yang berjualan tahu hingga dini hari

Intisari-Online.com -Ini adalah kisah tentang Zubair. Ia adalah seorang kakek 95 tahun di Jember yang berjualan tahu hingga dini hari tapi hanya untung Rp16 ribu. Kakek Zubair mengaku sudah lama menjadi pedagang tahu.

Guleh ampon seppo nak, sakeng e jekajeh terus ajuelen kaangguy kabotoan (Saya sudah tua nak, tetapi saya harus terus berjualan untuk kebutuhan hidup sehari- hari),” ujar laki-laki yang berasal dari Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur, ini.

Saban harinya, Kakek Zubair berangkat berjualan tahu goreng sekitar pukul 15.00 WIB, dan baru pulang ke rumahnya pukul 01.00 WIB dini hari. “Saben are biasanah lastareh shalat Ashar, guleh berangkat ajejeh tahu, paleman sampek ka compok pokol 1 malem (Biasanya setiap hari, sesudah shalat Ashar saya berangkat berjualan tahu, dan baru pulang dan tiba di rumah sekitar pukul 01.00 dini hari),” ungkapnya.

Baca juga:Justin Crowe, Seniman yang Membuat Perabot Makan dari Tulang Belulang Kakeknya

Jarak yang bisa ditempuh Zubair saat berjualan keliling setiap harinya sekitar 40 kilometer. “Ya, saya jalan kaki sambil memikul dagangan tahu ini,” katanya dengan bahasa Madura.

Jika tahunya terjual habis, Zubair hanya memperoleh penghasilan sebesar Rp16.000. Ia hanya mengambil keuntungan Rp200 dari satu tusuk yang berisi tiga buah tahu. “Tidak masalah Nak, meskipun hasilnya sedikit tetapi barokah dan halal. Daripada banyak tetapi tidak barokah, buat apa?” tegasnya.

Tahu yang dijual Zubair bukanlah milik sendiri, tetapi milik juragannya. Ia hanya menjajakan tahu tersebut dengan sistem setoran. “Saya setor Rp800 ke pemilik tahu. Makanya saya jual Rp 1.000, jadi saya ambil hasil Rp200,” paparnya.

Baca juga:Kakek Ini Membelikan Boneka Beruang Berukuran Jumbo untuk Cucunya yang Masih Bayi

Suatu kali, ketika ia sedang berjualan, hujan tiba-tiba turun deras sekali dan sangat lama. Mau tidak mau, tahu Kakek Zubair tidak ada yang terjual sama semali. Tahu itu pun akhirnya dikembalikan kepada juragannya dalam kondisi utuh tak terbeli.

Zubair hanya berharap, di usianya yang semakin renta selalu diberikan kesehatan dan panjang umur. “Saya tidak berharap apa-apa, saya hanya meminta kepada Allah agar selalu diberikan kesehatan dan umur panjang, itu sudah cukup,” tuturnya.

Artikel Terkait