Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Mendeteksi Berita 'Hoax'?

By Mentari Desiani Pramudita, Senin, 7 November 2016 | 15:45 WIB

Cara Mendeteksi Berita Hoax.

Intisari-Online.com- Demo 4 November 2016 kemarin masih meninggalkan beberapa kisah. Salah satunya banyak pesan yang tidak benar atau berita 'hoax' yang membuat aksi demo semakin ‘panas’. Terutama di media sosial seperti Facebook, BBM, Line, Whatsapp, dan lain-lain. Padahal jelas-jelas menurut KKBI, berita hoax adalah berita bohong.

Tak jarang, beberapa dari kita tidak sengaja meng-share, me-retweet, atau forward berita tersebut yang nyatanya belum jelas asal usulnya. Untuk itu, sebelum kita menyebarkan berita 'hoax' yang bukannya membuat keadaan semakin baik malah semakin runyam, inilah cara-cara mendeteksi berita hoax.

Sumber Berita

Kebanyakan berita 'hoax' pasti di awal tulisan terdapat kata ‘Dari grup sebelah...’ atau malah tidak ada sama sekali. Ini bisa dipertanyakan sebab kita tidak tahu grup apa saja yang teman kita masuki. Mungkin saja itu merupakan grup provokasi atau yang sengaja menyebarkan.

Untuk itu, lihatlah sumber beritanya. Jika berasal dari sebuah media resmi, baik media cetak, online, atau televisi maka itu bisa kemungkinan benar besar. Atau ada link yang bisa mengarahkan pembaca ke website.

Bahasa dan kata dalam penulisan

Dalam sebuah media, setiap tulisan pasti sudah diseleksi sebelum diterbitkan. Artinya semua sudah diedit dan diverifikasi. Bahkan mengenai huruf, titik koma, pemakaian huruf besar serta spasi. Sementara berita 'hoax' sering memakai huruf besar dan beberapa tanda seru. Jadi, jika melihat tulisan seperti ini bisa dipertanyakan kebenarannya.

Lalu menggunakan kata-kata frase, misal ‘Bahaya’, ‘Awas’, ‘Darurat’, dan lain-lain. Berita 'hoax' juga cenderung memakai emosi di dalamnya dengan kata-kata frase tersebut. Selain itu, terkadang ada bahasa-bahasa ilmiah yang tidak dimengerti. Ini sering diciptakan karena tahu pembaca tidak mengerti atau masih awam dengan sebutannya. Terutama hal yang sebelum tidak pernah pembaca dengar.

Bersambung ke halaman 2...