Find Us On Social Media :

Bukan W.R. Supratman, Inilah Orang Pertama yang Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dalam Kongres Pemuda II

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 5 Juni 2017 | 14:30 WIB

Dolly Salim, penyanyi pertama Indonesia Raya

(Baca juga: 5 Kisah Unik di Balik Sumpah Pemuda)

Sejarah Lagu Indonesia Raya

Intisari-Online.com – 28 Oktober 1928 malam, di gedung Jl. Kramat Raya 106 Batavia, pemuda Wage Rudolf Supratman (9 Maret 1903 – 17 Agustus 1938) menyebarkan lirik konsep suatu lagu kepada hadirin di sana.

Pada malam penutupan Kongres Pemoeda itu pada Desember 1928, Supratman dengan gesekan biolanya mengiringi sebarisan paduan suara, mengetengahkan lagu ciptaannya berjudul Indonesia Raja.

Dua bulan kemudian ode (lagu pujian perjuangan) tersebut menjadi amat populer, terutama dipelopori anggota Kepanduan Bangsa Indonesia, sebab dalam lirik ode tersebut ada kalimat “jadi pandu ibuku”.

Supratman, putra Sersan KNIL Djoermeno Senen Sastrosoehardjo, di saat itu memang sudah dikenal sebagai komponis, serta wartawan dan penulis muda berbakat.

Berkat pergaulannya cukup luas di kalangan kaum muda, hatinya tergerak untuk menciptakan ode itu, walau kemudian oleh beberapa pengamat, dikatakan lagu Indonesia Raya itu terpengaruh La Marseille – ciptaan Rouget de L’isle (1922).

Lagu ini di zaman Belanda sempat menghebohkan, tahun 1930 Indonesia Raja dilarang dinyanyikan umum, karena dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan.

Supratman diinterogasi dan ditanya mengapa memakai kata “merdeka, merdeka”.

(Baca juga: Takut Mati Gara-gara Sumpah Pemuda)

Dia menjawab kata-kata itu diubah pemuda lainnya, sebab lirik aslinya “moelia, moelia”. Protes pun berdatangan, sampai volksraad turun tangan.