Find Us On Social Media :

Mengenal Polah Kelelawar dan Kera di Alas Kedaton

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 29 Oktober 2016 | 07:34 WIB

Melihat polah kelelawar dan kera di Alas Kedaton.

Intisari-Online.com – Ikon wisata Kabupaten Tabanan bukan hanya Tanah Lot. Masih ada objek wisata lain yang bisa dikunjungi di kabupaten penghasil utama beras bagi Pulau Bali ini. Salah satunya Alas Kedaton. Di kawasan hutan ini Anda dapat melihat polah keielawar dan kera, serta eksotiknya pura kuno di dalamnya.

--

Objek Wisata Tanah  Lot dengan pantai dan puranya yang eksotik tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda. Namun, tahukan Anda bahwa tak jauh dari Tanah Lot ada objek wisata lain yang tak kalah eksotiknya, yakni Alas Kedaton.

Alas Kedaton terletak di ujung timur Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Dengan kendaraan pribadi lokasi ini dapat dicapai hanya dalam waktu 45 menit dari Tanah Lot atau 1,5 jam dari Denpasar. Tidak ada kendaraan umum jurusan atau melewati Alas Kedaton. Angkot yang berangkat dari Terminal Kediri, Tabanan, hanya sampai di SMA 1 Kediri, sekitar 3 km dari Alas Kedaton.

Alas Kedaton merupakan kawasan hutan alami seluas 65 ha. Kawasan ini menjadi habitat ratusan kera serta kalong (kelelawar buah berukuran lebih besar). Kedua jenis satwa itulah yang menjadi atraksi utama tempat ini. Di dalam kawasan juga berdiri pura kuno peninggalan abad ke-14, Pura Dalem Khayangan Kedaton.

Begitu memasuki Alas Kedaton Anda akan merasakan udara sejuk berkat kehadiran pohon-pohon raksasa yang mengelilinginya. Kalong-kalong yang bergelantungan dan terkadang terbang di pohon-pohon tersebut menjadi atraksi menarik untuk disaksikan. Ratusan kera yang beraktivitas di sekitar lingkungan pura juga menjadi atraksi menarik Iainnya. Walaupun kera-kera tersebut terlihat jinak, mereka akan menyerbu kalau Anda memberi mereka makanan. Anehnya, tak ada satu ekor pun dari mereka yang berani memasuki areal pura. Hewan-hewan primata tersebut hanya akan berada sampai di tembok pembatas pura.

Kalau ingin mengambil foto kenangan, Anda dapat menuju ke ujung barat areal ini di mana terdapat sebuah kios kecil untuk berfoto bersama kalong-kalong jinak atau ular-ular jenis piton sepuasnya. Setelah berfoto jangan lupa untuk memberi donasi.

Selain menikmati polah kelelawar dan kera, Anda juga dapat melihat-lihat keeksotikan Pura Dalem Khayangan Kedaton. Pura ini diprediksi dibangun pada sekitar 1364 M. Artinya, pada tahun 2010 ini usia pura sudah mencapai 646 tahun. Arsitektur pura ini berbeda dengan pura-pura di Bali pada umumnya. Jika pada pura umumnya terdapat banyak ukiran di setiap bagian pelinggih-nya (singgasana para dewa), di Pura Dalem Khayangan Kedaton yang terlihat hanyalah susunan batu. Nuansa era megalitikum semakin kental Anda rasakan ketika masuk ke dalam area pura. Di sana terdapat sebuah menhir (bangunan batu berundak) tempat memuja leluhur pada zaman itu.

Pada tembok pelinggih utamanya, yang bertingkat lima, terdapat dua buah ceruk dengan area batu di dalamnya. Arca laki-laki di sebelah kanan dan area perempuan di sebelah kirinya. Bagian ini merefleksikan budaya Hindu pada era megalitikum.

Keunikan lain dari Pura Dalem Khayangan Kedaton adalah tidak dipergunakannya api, termasuk listrik, untuk penerangan dalam setiap upacara di pura ini. Setiap upacara harus diselesaikan sebelum Matahari terbenam.

Apabila Anda menginginkan pemandu saat berkunjung, di sana tersedia pemandu wisata yang berasal dari pedagang di tempat ini. Biasanya pemandu-pemandu wisata tersebut akan menyambut ramah di areal loket bahkan mereka menyediakan payung jika hari sedang hujan. Meskipun tidak ada tarif imbalan atas jasa mereka, para pengunjung diharapkan berbelanja setelah puas menikmati objek wisata Alas Kedaton. Yoga

Do dan don’t: