Intisari-Online.com - Para ilmuwan memberinya nama Franskenstein. Ia merupakan serangga misterius dan memiliki penampakan yang aneh, yang terperangkap di batu amber selama 100 juta tahun yang ditemukan di Myanmar.
Sekilas seperti perpaduan antara tawon di kepala, belalang di kaki, dan semut di antena. Franskenstein mempunya nama Latin Aptenoperissus burmanicus.
“Saat pertama kali saya melihat serangga itu, saya tidak bisa menjelaskan itu apa,” kata George Poinar Jr., peneliti dari Universitas Oregon seperti dikutip dari Livescience, Senin (17/10). “Kami bisa melihat kalau serangga itu tangguh dan mematikan. Kami harus menggolongkannya dalam keluarga baru karena tidak cocok dengan keluarga serangga lainnya.”
Spesimen serangga aneh itu ditemukan di lembah Hukwang di Myanmar. Begitu menemukan makhluk itu, Poinar langsung membicarakan dengan ahli dari berbagai latar belakang. Semua bingung. “Setelah mereka melihat fosil ini dari sudut pandang keahliannya, mereka melihatnya sebagai sesuatu yang berbeda,” kata Poinar.
Poiner mendeskripsikan serangga itu dengan “kaki belalangnya kuat, maka kita bisa menyebutnya belalang. Antenanya tampak seperti semut, perutnya tebal menyerupai kecoa tetapi wajah sebagian besar mirip tawon. Kami akhirnya memutuskan ini adalah jenis lain Hymenoptera.”
Pinar menempatkan serangga itu dalam keluarga baru bernama Aptenoperissidae. Peneliti belum mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana serangga aneh ini hidup. Tidak jelas pula mengapa serangga ini punah. Meski begitu, diduga jenis ini punah karena ketidakmampuannya terbang.
Tak hanya bentuknya, asal-usul serangga ini juga misterius. Makhluk ini punah tanpa meninggalkan jejak evolusi. Tidak ada kerabat dekat yang dikenal, baik masa lalu atau sekarang.