Find Us On Social Media :

Hidup yang Paling Menyedihkan Adalah Hidup Tanpa Tujuan

By Tika Anggreni Purba, Jumat, 21 Oktober 2016 | 14:42 WIB

Hidup tanpa tujuan, ibarat berkendara tanpa arah tujuan.

Intisari-online.com—Dalam kehidupan modern sekarang ini, depresi dan kehilangan harapan bukan lagi hal baru. Orang-orang terlihat melangkah maju, namun belum tentu memiliki arah dan tujuan yang pasti.

Hidup tanpa tujuan adalah hidup tanpa arti. Tanpa tujuan yang jelas, kita hanya sekadar melangkah, tanpa tahu makna dari setiap perjalanan hidup kita. Apa tandanya jika kita menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas?

1. Tidak mengenal diri sendiri

“Aku juga enggak ngerti diriku sendiri.” Kalimat ini mewakili orang-orang yang gagal memahami dirinya sendiri. Kalau kita memiliki tujuan, kita akan mengenali diri kita sendiri berdasarkan tujuan itu sendiri. Karena dengan tujuan, kita belajar melangkah pada jalurnya.

Mulailah untuk belajar mengenali diri sendiri. Pada waktunya kita akan menemukan jawaban yang benar-benar kita pahami sebagai jati diri kita sendiri sesuai dengan intuisi kita.

2. Tidak puas akan kehidupan

Kurang puas dalam hidup merupakan katalisator yang menunjukkan hidup yang tidak bertujuan. Kita merasa tidak puas ketika kita mengerjakan sesuatu yang menurut kita “enggak penting”.

Masalahnya kepuasan dalam hidup itu tidak bisa dipenuhi hanya dari luar saja. Tapi mesti dari dalam diri kita sendiri. Misalnya, kepuasan dalam bekerja, bergaul, dan aktivitas lainnya.

Cobalah tanyakan pada diri, “apa yang sebenarnya benar-benar saya butuhkan untuk bisa puas dalam hidup ini?” Dengan rutin merefleksikan kehidupan, kita akan sadar bahwa kita membutuhkan tujuan yang jelas untuk bisa puas dengan apa yang kita miliki saat ini.

3. Tidak tahu apa yang diinginkan

Apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini? Kalau kita menjawab tidak tahu, maka hal ini mengindikasikan kita berada pada level awal hopeless. Mengenali apa yang benar-benar kita inginkan berdasarkan tujuan, akan membantu kita untuk mengambil berbagai keputusan.

Misalnya, kita menginginkan mobil. Ketika kita menginginkan mobil itu, kita perlu bertanya, “mengapa saya menginginkan mobil?”. Kita mungkin akan menemukan bahwa hasrat memili mobil itu muncul karena berbagai alasan. Seperti itu jugalah untuk menemukan tujuan hidup, kita perlu bertanya pada diri kita sendiri. Apa yang benar-benar saya inginkan ketika menjalani hidup ini?