Intisari-Online.com - Apakah kita sedang merasakan hal ini: duduk resah sambil menunggu jam kerja berakhir, tidak sabar menunggu untuk segera pulang, sampai ke rumah, dan memulai aktivitas lain yang membuat kita senang? Sayangnya, meski kita sudah "menyelesaikan" jam kerja, biasanya hal ini hanya bisa kita nikmati dalam waktu singkat. Sering kalihal yang lebih berharga dari pekerjaan menurut kita ini terpaksa harus kita sudahi, karena kita harus tidur dan bangun keesokan harinya untuk memulai rutinitas seperti semula.Memang, tidak ada yang menampik bahwa pekerjaan dan pencarian nafkah merupakan hal yang penting. Namun, harus diingat, agar jangan melihat pekerjaan sebagai cara "membayar" setiap biaya kehidupan. Adalah sebuah kesalahan, ketika kita menghabiskan lebih dari 90.000 jam hidup kita yang singkat untuk bekerja di mana kita tidak memperoleh kepuasan apa pun.
Sebaliknya, kita harus secepatnya menanamkan percayaan ini: menemukan apa sebenarnya passion yang membuat kita bergairah merupakan satu-satunya cara untuk membuat kita sendiri merasa puas. Tugas kita ialah mendefinisikan apa sesungguhnya makna kesuksesan yang sering kali selalu dikaitkan dengan dunia karier. Pertanyaan kemudian muncul: apakah bergaji besar cukup membuat kita menjadi bangga dan bahagia? Mungkin jawabannya ya. Tetapi, bagaimana jika untuk mendapatkan penghasilan yang besar itu, kita justru mengorbankan sebagian besar waktu kita dengan keluarga dan melewatkan hal-hal lain yang berharga?Di sini, jelas tidak disarankan untuk keluar dari pekerjaan sebagai solusinya. Pasalnya, kita semua tahu bahwa kita punya kewajiban secara finansial yang harus dijalani. Namun, kita juga harus ingat, meski pekerjaan penting bagi hidup kita, ada banyak hal yang jauh lebih berharga yang sering kali luput akibat beban pekerjaan. Inilah saatnya untuk segera melihat ulang dan meluangkan waktu bagi hal lain yang justru lebih berharga ketimbang pekerjaan kita.1. KeluargaKita menghabiskan 40 jam setiap minggu untuk berhadapan dengan layar komputer, sementara waktu berkualitas per minggu dengan keluarga hanya sebanyak 10 jam. Bagaimana dengan jatah hari libur? Tak bisa diingkari, hari libur yang seharusnya digunakan untuk membangun waktu berkualitas ternyata kerap jadi waktu kita untuk "membayar" energi yang terbuang dengan tidur, atau beristirahat. Padahal, pada saat ini keluarga sedang membutuhkan kita.Mereka membutuhkan kita untuk hadir, terlibat, dan membangun hubungan. Banyak orang yang tidak peduli akan hal ini. Banyak orangtua bahkan membiarkan pengasuhnya mengurus segala kebutuhan anak-anak mereka. Tentu saja, berkat kerja kerasnya, mereka punya kelebihan dalam hal finansial. Namun, ingatlah ini: keluarga kita tengah membutuhkan kita lebih dari yang kita tahu.2. Aktivitas di luar rumahKita hidup di dunia yang dimanjakan dengan lampu pijar, kelap-kelip monitor komputer, dan ponsel pintar yang berdering terus-menerus. Anak-anak bahkan tidak tahu lagi bagaimana rasanya bermain di luar. Mereka cenderung menginginkan permainan lewat gadget atau iPad.Pergi dan beraktivitas di luar rumah membuat kita berhadapan dengan sinar Matahari, menghirup udara segar, dan melihat keindahan yang secara tak langsung menjadi pengobat stres. Kita bisa membuat aktivitas 20 menit di luar ruangan setiap hari, seperti duduk rileks di bangku tangan, menghirup udara segar, atau membaui harum rumput yang basah. 3. KesehatanKita mungkin tidak setuju dengan hal ini, tapi ingatlah: pekerjaan perlahan akan membunuh kita. Secara bertahap, pekerjaan membunuh pikiran dan kondisi fisik kita. Penelitian membuktikan, duduk bekerja sepanjang hari bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatan, bahkan jadi penyebab serangan jantung dan penyakit kanker.Karenanya, bagi para pekerja yang diharuskan untuk "duduk" sepanjang harinya, disarankan untuk mengatur waktu mereka beristirahat. Kita bisa berjalan-jalan, melakukan peregangan, atau hal lain. Yang harus diingat, mempertahankan karier agar semakin sukses juga membutuhkan kesehatan. Jangan biarkan hal itu sia-sia. dengan kesehatan yang tidak pernah kita jaga.4. WaktuWaktu adalah hal paling berharga yang kita miliki. Tanpa disadari, waktu berjalan begitu cepat. Suatu saat nanti, kita akan bangun di pagi hari dan menyadari bahwa kita semakin tua. Pada saat itu, kita mungkin sedang mengingat dan bertanya-tanya, dimanakah waktu terbaik dalam hidup yang sudah kita habiskan?Menghargai waktu berarti berupaya menghabiskan waktu dengan bijak. Bekerja di bidang yang tidak kita sukai bukanlah hal bijak. Temukan apa yang membuat kita bergairah dalam hidup, dan cobalah untuk mewujudkannya setiap hari selagi bisa. Jadilah bersemangat, dan kita akan sadar, ketika melakukannya, waktu tidak akan jadi sia-sia.5.Tujuan hidupApakah kita tahu tujuan kita di sini? Mayoritas orang bahkan tidak pernah meluangkan waktu untuk memikirkan ini. Mereka akan menghabiskan hidup untuk bekerja dalam pekerjaan yang mungkin tidak cocok-hanya untuk mengumpulkan uang untuk membayar banyak kebutuhan hidup. Ambilah sedikit waktu untuk kembali mengevaluasi diri dan menemukan hal-hal apa yang benar-benar membuat kita bergairah. Carilah bidang di mana kita mampu memberikan performa yang terbaik. Bukan karena kita berambisi, melainkan karena kita menyukai bidang tersebut. Harus diingat, kita semua punya kelebihan untuk mengerjakan hal yang luar biasa di berbagai bidang. 6. HubunganPekerjaan datang dan pergi. Tetapi, teman baik bisa bertahan selamanya. Sebuah hubungan jelas menjadi hal yang lebih berharga dari pekerjaan. Namun, sering kali kita justru melupakan hal ini. Kita cenderung mengutamakan pekerjaan ketimbang membina hubungan dengan teman, keluarga, maupun pasangan. Padahal, hidup akan berlalu dengan cepat. Buatlah komitmen untuk menjangkau dan membina kembali hubungan dengan teman-teman terdekat. (Pickthebrain)