Nekat Makan Cabai Terpedas di Dunia, Kerongkongan Pria Ini Robek

Ade Sulaeman

Penulis

Ghost peppers, cabai terpedas di dunia.

Intisari-Online.com - Seorang pria berusia 47 tahun asala California, Amerika Serikat, hampir saja kehilangan nyawanya setelah nekat memakan ghost peppers, salah satu cabai terpedas di dunia.

Menurut derajat kepedasan, ghost peppers memiliki lebih dari 1 juta unit Scoville (ukuran kepedasan sebuah cabai). Sebagai perbandingan, sebuah poblano pepper memiliki tingkat kepedasan 2.000 unit Scoville. Sementara jalapenos “hanya” 5.000 unit.

Makan satu buah ghost peppers cukup untuk membuat mulut terbakar selama 30 menit.

Dalam kasus pria tadi, dia diketahui mengonsumsi ghost pepers yang dihaluskan dalam sebuah burger sebagai bagian dari suatu acara kontes makan lokal.

Setelah menyelesaikan burger, beserta cabai tersebut, pria itu minum enam gelas besar air. Beberapa saat kemudian dia “muntah-muntah dengan keras”, tulis laporan yang diterbitkan di Journal of Emergency Medicine.

Pria itu akhirnya dibawa ke ruang gawat darurat di San Francisco karena dia tidak bisa berhenti muntah, dan serta mengeluh merasa sangat sakit di bagian dada dan perut.

Setelah memjalani prosedur CT scan, diketahui bahwa kerongkongan pria tersebut robek dan paru-paru kirinya gagal berfungsi. Sebuah kondisi yang memaksanya langsung menjalani operasi darurat.

Selama operasi, dokter bedah menemukan 2,5 sentimeter (1 inci) sobekan di kerongkongan pria tersebut. Sobekan menyebabkan bocornya makanan yang dikonsumsinya saat itu hingga masuk ke dalam ruang di sekitar paru-parunya.

Para ahli bedah kemudian memperbaiki kerongkongan pria tersebut dan mengembalikan fungsi paru-parunya. Mereka juga menempatkan sebuah selang agar pria tersebut dapat tetap makan selama masa penyembuhan.

Sindrom Boerhaave

Kondisi yang disebut sebagai sindrom Boerhaave, dimana kerongkongan robek secara spontan, merupakan “fenomena yang relatif langka,” ujar penulis utama studi Dr Ann Arens, seorang dokter di departemen pengobatan darurat di University of California, San Francisco.

Sebagian besar disebabkan oleh muntah yang keras dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, reaksi dari pria tersebutlah yang menjadi penyebabnya, bukan ghost peppers itu sendiri.

Kondisi ini sangat berbahaya, dan berakibat fatal pada 20 sampai 40 persen dari semua kasus, bahkan ketika pasien menerima perawatan, kata laporan itu. "Jika [kondisi ini] tidak diobati, angka kematian mendekati 100 persen," tulis para penulis.

Pria itu dipulangkan dari rumah sakit 23 hari setelah operasi, kata laporan itu. Selang masih menetap di leher pria itu, walau hanya bersifat sementara hingga kerongkongannya benar-benar sembuh.

Artikel Terkait