Find Us On Social Media :

Ini 6 Cara Membantu Pasangan yang Mengalami Vaginismus

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 18 Oktober 2016 | 17:08 WIB

Bagaimana bila istri mengalami vaginismus?

Intisari-Online.com – Vaginismus adalah suatu kondisi yang membuat hubungan seksual sangat menyakitkan. Para ahli menjelaskan vaginismus sebagai disfungsi seksual, di mana memasukkan benda seperti tampon, menjalani pemeriksaan ginekologi atau mencoba melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan pengetatan paksa otot vagina. Bagaimana bila istri mengalami vagisnismus? Inilah 6 cara membantu pasangan yang mengalami vaginismus.

Ajak dan temani pergi ke dokter

Vaginismus dapat disebabkan karena kecemasan dan insiden traumatis, seperti pemerkosaan atau riwayat pelecehan seksual. Selain ini pemicu emosional, kondisi tertentu seperti infeksi saluran kemih (ISK), menopause, atau efek samping dari obat tertentu juga bisa menjadi alasan mengapa istri mengalami vaginismus. Jika istri menghindari seks atau mengeluh sakit, jangan ragu untuk mengajaknya mengunjungi dokter. Jika ia merasa malu, ambillah tanggung jawab untuk meminta waktu dan menemaninya ke dokter.

Lakukan penelitian sendiri

Jika pasangan didiagnosis dengan vaginismus, buatlah sebuah titik untuk mendidik diri sendiri. Bicarakan dengan dokter dan biarkan semua pertanyaan Anda dijawab. Gunakan internet untuk mendapatkan informasi tambahan atau membantu Anda untuk membantu istri keluar dari masalah. Ketidaktahuan membuat ketidakbahagiaan dan semakin kita memahami kondisi ini maka akan semakin mudah bagi Anda untuk menerima kondisinya dan mencari pengobatan yang tepat.

Jangan terus bertanya ketika ia siap

Jangan biarkan istri melihat bagaimana frustasi seksual yang Anda mungkin alami. Jika Anda terus bertanya kapan ia siap untuk memulai melakukan hubungan seksual lagi, itu hanya akan membuatnya menjadi kontra-produktif. Pengobatan vaginismus bisa lama dan tidak bisa disebutkan, proses yang sulit, dan menegangkan baginya. Bersabarlah dengan pasangan dan jangan mencoba untuk memaksanya atau menekannya ke dalam hubungan seks sebelum ia benar-benar siap.

Hindari membuatnya merasa bersalah

Memiliki pasangan dengan vaginismus adalah menantang. Normal saja bila merasa frutstasi karena penetrasi tidak mungkin lagi. Namun, jangan membuatnya merasa bersalah atau menyalahkan pasangan karena kondisinya. Jika ia sudah tidak teratur dengan perawatannya, dengan lembut bantulah agar ia mau berkonsultasi dengan dokter  lebih sering dan bertanya bagaimana Anda bisa membantunya. Jika Anda tidak memiliki kesabaran dan kasih sayang untuk melakukan itu, hindari membuatnya merasa bersalah.

Lanjutkan ber-intim ria dengan istri

Hanya karena tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan istri, bukan alasan untuk berhenti intim secara fisik satu sama lain. Meskipun tidak bisa menyentuhnya pada tahap awal, cobalah mulai dengan meningkatkan permainan foreplay. Menciumnya dengan penuh gairah, membelai tubuhnya, dan membuatnya merasa cantik. Mintalah untuk melakukan seks oral pada Anda, tapi jangan menggertaknya, jika ia tidak mood.

Ingatlah untuk tidak sakit hati

Hal ini penting untuk diingat karena kondisi dan keengganannya untuk melakukan hubungan seks tidak ada hubungannya dengan Anda. Ketika ia menolak untuk berhubungan seks dengan Anda dan jauh dari keintiman, jangan sakit hati. Pahamilah karena ia menderita kondisi medis yang perlu dirawat.

Ketika istri mengalami vaginismus, ingatlah, bahwa kondisi ini dapat diobati oleh seksolog, psikolog, atau psikiater, dengan bantuan konseling dan psikoterapi.