Find Us On Social Media :

Hubungan yang Paling Sering 'Korslet': Hubungan Mertua-Menantu

By Tika Anggreni Purba, Selasa, 18 Oktober 2016 | 08:09 WIB

mertua vs menantu

Intisari-online.com—Percaya atau tidak, salah satu hubungan yang nyatanya paling sering korslet adalah hubungan ibu mertua dan menantu perempuannya. Apa sih penyebabnya?

Biasanya hubungan mereka sering korslet gara-gara antara keduanya muncul persaingan. Mereka saling mengukur siapa yang lebih disayangi, dicintai, dan diperhatikan oleh pria (yang satu suaminya, yang satu anaknya). Paling sering konflik itu berasal dari persaingan cinta, perhatian, dan finansial.

Lalu bisakah konflik ini diatasi? Bisa! Begini caranya:

  1. Sebelum menikah, calon pasangan mesti tahu secara jelas mengenai situasi keluarga sedalam mungkin.
  2. Pria harus mampu memposisikan dirinya. Bahwa setelah menikah, seorang suami harus lebih dekat dengan istrinya. Karena memang itulah kewajibannya ketika membangun keluarga.
  3. Tapi bagaimana jika si pria ini adalah tulang punggung keluarga? Di sinilah diperlukan kedewasaan dan sikap yang tidak berpikak dari si pria. Karena itu, istri mesti mengetahui dengan jelas tentang hubungan dan posisi sang suami dalam keluarga.
  4. Keluarga juga mesti konsekuen, jangan mendorong anaknya untuk menikah, tapi mereka sendiri juga masih bergantung pada si pria.
  5. Walau istri mengerti, pihak keluarga juga mesti tahu diri. Jangan karena istri seolah mengerti, malah jadi keterusan meminta pada seorang pria yang sudah berkeluarga.
  6. Mertua, anggaplah menantu seperti anak sendiri. Hargai dia sebagai orang yang mau mengasihi, mencintai, dan menyayangi anak laki-laki Anda.
  7. Sebaiknya, mertua juga tidak turut campur soal urusan rumah tangga. Memberi nasihat boleh, tapi ikut campur jangan.
  8. Kemudian, harus adil. Suami tidak boleh membandingkan istri dengan ibunya, maupun sebaliknya. Perbandingan biasanya membuat istri merasa dipaksa untuk menuruti kemauan ibu mertua yang belum tentu ia bisa nyaman.
  9. Lebih baik, jika ada permasalahan, dirundingkan saja ketimbang bertengkar. Pemimpin di sini mesti yang pria. Sebab ia yang mengenal ibunya dan istrinya dengan baik.
  10. Si istri juga, jangan menuntut kepada suami untuk diperlakukan seperti yang dia inginkan saja, tanpa mau mengerti kondisi mertuanya juga.
  11. Kedua belah pihak, akan lebih mudah akur, jika mau saling mendekatkan diri.