Find Us On Social Media :

Perjuangan Ayu Aniari Menyelamatkan Suaminya yang Epilepsi Tercebur Sumur

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 17 Oktober 2016 | 11:09 WIB

Ayu Aniari menyelematkan suaminya yang epilepsi terjebur sumur

Intisari-Online.com - Ayu Aniari begitu kaget ketika tahu suakinya yang epilepsi terjebur sumur. Ketika itu ia sedang berada di dapur dan segera bergegas ketika mendengar suara “byur” dari luar.

Tanpa banyak pikir, perempuan 30 tahun itu langsung terjun ke sumur menolong suaminya, Putu Budiarsa. Setelah sampai di dasar sumur, Ayu langsung melakukan evakuasi. Sayang, nyawa suaminya tak bisa diselamatkan

“Ayu mencoba menolong suaminya dengan cara mengangkat kepalanya agar bisa bernapas karena posisi kepalanya berada di dasar sumur,” ucap tetangga korban yang turut membantu evakuasi,  seperti dilansir dari Tribun Bali, Minggu (16/10).

Suara teriakan Ayu juga membuat warga sekitar mengetahui hal tersebut. Belasan orang ikut membantu evakuasi suami istri yang berada di dalam sumur. Dengan menggunakan tali jemuran berwarna hijau.

Baca juga: Ketika Nyawa Seorang Pilot F-16 yang Pingsan Diselamatkan 'Software' Anti-tabrakan

Seorang warga bernama Putu Darmayasa, yang juga ikut membantu evakuasi mengikatkan tubuh korban dengan sebuah handuk lalu diikatkannya pada tali jemuran. Dengan kekuatan belasan pria dewasa, mereka menarik tubuh korban, akhirnya tubuh korban berhasil diangkat dan dikeluarkan warga.

Namun sayang setelah diperiksa, nadi Budi sudah tak berdenyut lagi.

Ia menghembuskan napas terakhirnya di dalam sumur rumahnya di Jalan Pulau Ambon, Gang Marmut, Denpasar, Minggu (16/10) sekitar pukul 11.00 WITA meskipun sempat dilarikan ke IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Baca juga: Kisah Bapurao Tajne, Pria India yang Menggali Sumur Seorang Diri

“Saat di dalam sumur nadinya sudah tidak berdenyut, kemudian kami membawa korban ke RSUP Sanglah,” sambung Gung Eka yang juga sempat menolong korban.

Selain itu, mulut korban mengeluarkan buih putih. Proses evakuasi korban diperkirakan memakan waktu kurang lebih setengah jam. Adik korban, Candra Dewi (46) mengatakan kakaknya sudah menderita epilepsi sejak lahir.

Pasangan Budi dan Ayu sudah dikarunia dua orang anak. Kejadian ini diduga karena korban epilepsinya kambuh saat menimba air di sumur sedalam 4 meter dengan kedalaman air 1 meter pada Minggu pukul 11.00 wita. Kematian Budiarsa ini membuat Ayu histeris di RSUP Sanglah. Ia tampak belum menerima musibah tersebut.