Penulis
Intisari-online.com - Kata melahirkan sering identik dengan rasa nyeri dan sakit yang luar biasa. Tak heran banyak wanita yang cemas dalam menghadapi prosesi persalinan, terutama bagi yang baru pertama kali melahirkan. Padahal, jika mau bersiasat, ada beberapa cara melahirkan normal tanpa rasa sakit.
Sebetulnya, dari mana datangnya rasa nyeri? Rasa nyeri muncul akibat kontraksi rahim sebagai upaya untuk mengeluarkan janin. Rahim jadi melunak, sehingga dapat dilalui si jabang bayi.
Untuk mencapai pembukaan maksimal, kontraksi rahim berlangsung ritmik, sampai akhirnya mulas dirasakan setiap 10 menit sekali. Kontraksi tiap 10 menit menandakan leher rahim sudah mengalami pembukaan. Bersamaan dengan itu, sering dijumpai adanya bercak darah bercampur lendir pada celana dalam. Kontraksi akan terus berlangsung sampai akhirnya dirasakan mulas sebanyak 4 kali dalam 10 menit yang lamanya 45 detik setiap sekali kontraksi. Rasa nyeri akibat kontraksi memang menimbulkan rasa tidak nyaman. Terutama pada ibu dengan ambang batas nyeri yang rendah.
Nyeri kontraksi yang teramat sangat besar kemungkinan akan menimbulkan trauma pada ibu pascabersalin. Di lain pihak, bayangan akan nyerinya persalinan itu sendiri dapat memunculkan kecemasan yang punya andil menyebabkan kemacetan persalinan. Lalu apa solusinya, karena persalinan sesar bukanlah alternatif untuk menghindari nyeri kontraksi.
Intisari merangkum beberapa cara melahirkan normal tanpa rasa sakit. Mulai dari anestesi epidural & ILA, hypnobirthing, waterbirth, homebirth, hingga orgasmic birth. Silakan intip halaman selanjutnya untuk mengikuti penjabarannya.