Penulis
Intisari-Online.com - Selain dikaitkan dengan diabetes, gula pun ada korelasinya dengan otak.Bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat ia berguna bagi kesehatan otak. Namun, bila berlebih, fungsi otak jadi taruhannya!
Data Asosiasi Gula Indonesia 2015 menyebutkan bahwa konsumsi gula per kapita masyarakat Indonesia mencapai 11,32 kg. Naik dari 2014 yang 11,24 kg. Jika diambil konsumsi per hari berarti 31 gram. Jauh melebihi standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 25 gram (enam sendok teh) pada Konvensi Geneva, Maret 2015.
Angka 31 gram tadi akan bertambah karena banyak asupan makanan kita mengandung gula. Nasi, buah-buahan, kue, sampai minuman kemasan. Dampak konsumsi gula berlebih adalah diabetes. Patut diwaspadai, penyakit diabetes menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia, sesuai Sample Registration Survey 2014. Sementara data International Diabetes Federation menempatkan Indonesia di urutan ketujuh sebagai negara dengan jumlah penyandang diabetes.
Tapi, kejamnya gula bukan soal diabetes saja. Banyak pakar mengatakan kalau tingkat gula darah yang tinggi bisa mengganggu kesehatan otak. Sebabnya, kadargula darah yang tinggi itu akan membuat struktur dan jaringan otak kian rusak. Alhasil, fungsi otak pun akan menurun.
Sudah diabetes, otak terganggu pula!
Temukan artikel lengkap tentang "Pengaruh Gula Terhadap Otak" di rubrik "Sorotan" Majalah Intisari edisi Oktober 2016.