Penulis
Kebutuhan nutrisi pada wanita dengan kondisi khusus seperti hamil dan menyusui tentunya berbeda seperti biasanya. Namun harus tetap diperhatikan pula 3 J (Jumlah, Jenis dan Jadwal), serta tambahan nutrisi khusus yang diperlukan terutama bagi ibu hamil.
"Untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat seorang ibu sebaiknya menghindari berat badan berlebih atau terlalu kurus, menghindari alkohol, rokok, obat-obat terlarang, dan sebisa mungkin menghindari lingkungan yang berpolusi," katadr. Inge Permadhi, MS, SpGK dalam presentasinya pada diskusi media "Wanita dan Nutrisi".
Nutrisi Ibu Hamil
Kebutuhan kalori pada ibu hamil pun berbeda di setiap usia kehamilan. Pada trimester pertama harus ditambah sebanyak 180 kkal, sementara pada trimester kedua dan ketiga ditambah sebanyak 300 kkal. Tentunya dengan komposisi zat gizi seimbang, seperti penambahan protein sebanyak 17 g per harinya, penambahan asam lemak omega 3 sebagai sumber DHA, asupan serat untuk mencegah konstipasi dan hemoroid, serta asupan vitamin dan mineral, dan tentunya 8 gelas air per hari.
Penambahan zat gizi khusus yang diperlukan oleh ibu hamil adalah zat besi, kalsium serta asam folat. Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia dimana kondisi Hb nya kurang dari 11 g/dL. Akibatnya pada ibu hamil adalah berat badan ibu rendah, terjadinya perdarahan, abortus serta penyulit kehamilan, persalinan, nifas dan pasca melahirkan. Sementara pada janin akan terjadi berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, anemia, serta penyulit setelah lahir antara lain gagal tumbuh dan kecerdasan rendah.
Mineral besi dalam tubuh berguna untuk mengangkut oksigen. Dalam tubuh terikat pada sel darah merah (hemoglobin) dan protein otot (mioglobin). Zat besi bisa didapatkan dalam bahan makanan seperti: hati ayam, daging merah, kerang, ikan tuna atau kacang kedelai, bayam.
Sementara asam folat yang merupakan salah satu golongan dalam vitamin B, bagi ibu hamil berfungsi sebagai sintesis DNA (pembawa sifat sel), pembelahan dan pertumbuhan sel normal, serta produksi sel darah merah normal dan mencegah anemia. Bahan makanan sumber asam folat, misalnya, bayam, brokoli, asparagus, kacang merah, jeruk. Risiko defisiensi asam folat yaitu spina bifida, tulang belakang yang tumbuh secara abnormal.
Kalsium bagi ibu hamil diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Bahan makanan sumber kalsium, antara lain: susu, keju, ikan, brokoli, kacang-kacangan atau kalsium karbonat. Serta cukup mendapatkan vitamin D dari sinar matahari. Pada trimester 3, ketika tulang pada janin mulai mengalami kalsifikasi (penulangan), per harinya akan ditransfer dari ibu sebanyak 300 mg kalsium. Untuk itulah kebutuhan kalsium pada ibu hamil harus terpenuhi, bila tidak maka janin akan mengambil cadangan kalsium dari tubuh ibunya.
Sedangkan asam lemak omega 3, khususnya Docosahexaenoic acid (DHA), berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf termasuk otak serta perkembangan retina dan fungsi penglihatan.
Pada saat kehamilan sebaiknya menghindari alkohol, rokok, obat-obatan terlarang, makanan terkontaminasi, obat-obatan termasuk suplemen herbal, suplementasi vitamin mineral megadosis, diet penurunan berat badan, serta kopi yang dapat meningkatkan risiko abortus.
Nutrisi Ibu Menyusui
Setiap hari, ibu menyusui akan menghasilkan kurang lebih 750 cc ASI. Sehingga dibutuhkan kalori total ketika menyusui pada 6 bulan pertama tambahan sebanyak 500 kkal sedangkan 6 bulan kedua tambahan kalori sebanyak 550 kkal.
Komposisi gizi seimbang yang harus terpenuhi oleh ibu menyusui yaitu bertambahnya karbohidrat untuk menggantikan glukosa yang digunakan untuk membuat laktosa dari ASI, penambahan protein sebanyak 17 g per hari, kecukupan cairan, konsumsi buah dan sayur sebagai sumber serat, vitamin dan mineral, serta konsumsi omega 3.
Bagi ibu menyusui sebaiknya menghindari alkohol, rokok, obat-obatan, makanan yang berbumbu kuat yang dapat mengubah cita rasa ASI, makanan terkontaminasi, makanan yang pedas, makanan yang membuat bayi alergi seperti susu, telur, ikan, kacang-kacangan, serta kopi yang dapat membuat bayi menjadi terlalu peka dan terjaga dan menyerap zat besi dari ASI.
Bila nutrisi pada saat hamil dan menyusui diperhatikan, maka kelak akan terciptalah generasi penerus yang sehat dan cerdas.