Penulis
Intisari-Online.com - Jika Anda sering bepergian jauh, terutama menggunakan pesawat terbang, tentu Anda tak asing dengan istilah 'jet lag'. Berada dalam perjalanan sekitar 1 - 2 jam mungkin tak menjadi masalah bagi Anda. Akan menjadi masalah jika perjalanan yang Anda tempuh berlangsung selama lebih dari enam jam, apalagi jika melintasi lebih dari tiga zona waktu sekaligus. Bisa jadi Anda merasa seperti linglung.
Jet lag disebut juga sebagai sindrom perubahan zona waktu, yaitu suatu gangguan tidur yang dapat memengaruhi seseorang yang melakukan perjalanan jauh melewati berbagai zona waktu. Semakin banyak melintasi zona waktu, semakin besar kemungkinan mengalami jet lag. Penyebab jet lag itu sendiri adalah adanya gangguan pada ritme biologis. Pada hakikatnya, manusia memiliki ritme biologis atau yang dikenal dengan nama irama sirkadian. Irama sirkadian ini dikontrol oleh salah satu bagian dari hipotalamus yang bernama suprachiasmatic nucleus (SCN). Irama sirkadian akan mengatur waktu tidur dan bangun kita, produksi urin, sistem endokrin, dan perubahan tekanan darah.
Berdasarkan waktu sirkadian, rasa kantuk tak akan meningkat setelah lewat dari waktunya. Keinginan dan kemampuan seseorang untuk bangun ataupun tidur dipengaruhi oleh rentang waktu sejak orang tersebut bangun dari tidur dari ritme internal sirkadian. Nah, itulah sebabnya tubuh mampu untuk tidur dan terbangun pada waktu yang berbeda setiap harinya. Untuk ukuran normal, seseorang akan mampu bangun di pagi hari pada waktu yang sama, tidur di malam hari, dan menyesuaikan diri dengan pola tidur sesuai kebutuhan.
Perjalanan yang begitu panjang yang menyebabkan kita jet lag itu ternyata banyak memberikan dampak negatif bagi tubuh kita. Siklus bangun-tidur kita akan terganggu, juga ritme atau irama biologis tubuh kita. Siklus biologis ini lah yang mengatur naik-turunnya suhu tubuh, daya kerja jantung, peredaran hormon, selera makan, rasa kantuk, dan tingkat energi tubuh. Nah, itu sebabnya orang yang seusai melakukan penerbangan jauh akan merasakan letih, insomnia, sulit berkonsentrasi, emosi yang tak stabil, mengantuk pada siang hari, nyeri otot, tak selera makan, dan pusing.
Berikut ada beberapa langkah untuk mengantisipasi jet lag: