Find Us On Social Media :

Cerdas Mengatasi Jet Lag

By Nur Resti Agtadwimawanti, Minggu, 12 Februari 2012 | 12:00 WIB

Cerdas Mengatasi Jet Lag

Intisari-Online.com - Jika Anda sering bepergian jauh, terutama menggunakan pesawat terbang, tentu Anda tak asing dengan istilah 'jet lag'. Berada dalam perjalanan sekitar 1 - 2 jam mungkin tak menjadi masalah bagi Anda. Akan menjadi masalah jika perjalanan yang Anda tempuh berlangsung selama lebih dari enam jam, apalagi jika melintasi lebih dari tiga zona waktu sekaligus. Bisa jadi Anda merasa seperti linglung.

Jet lag disebut juga sebagai sindrom perubahan zona waktu, yaitu suatu gangguan tidur yang dapat memengaruhi seseorang yang melakukan perjalanan jauh melewati berbagai zona waktu. Semakin banyak melintasi zona waktu, semakin besar kemungkinan mengalami jet lag. Penyebab jet lag itu sendiri adalah adanya gangguan pada ritme biologis. Pada hakikatnya, manusia memiliki ritme biologis atau yang dikenal dengan nama irama sirkadian. Irama sirkadian ini dikontrol oleh salah satu bagian dari hipotalamus yang bernama suprachiasmatic nucleus (SCN). Irama sirkadian akan mengatur waktu tidur dan bangun kita, produksi urin, sistem endokrin, dan perubahan tekanan darah.

Berdasarkan waktu sirkadian, rasa kantuk tak akan meningkat setelah lewat dari waktunya. Keinginan dan kemampuan seseorang untuk bangun ataupun tidur dipengaruhi oleh rentang waktu sejak orang tersebut bangun dari tidur dari ritme internal sirkadian. Nah, itulah sebabnya tubuh mampu untuk tidur dan terbangun pada waktu yang berbeda setiap harinya. Untuk ukuran normal, seseorang akan mampu bangun di pagi hari pada waktu yang sama, tidur di malam hari, dan menyesuaikan diri dengan pola tidur sesuai kebutuhan.

Perjalanan yang begitu panjang yang menyebabkan kita jet lag itu ternyata banyak memberikan dampak negatif bagi tubuh kita. Siklus bangun-tidur kita akan terganggu, juga ritme atau irama biologis tubuh kita. Siklus biologis ini lah yang mengatur naik-turunnya suhu tubuh, daya kerja jantung, peredaran hormon, selera makan, rasa kantuk, dan tingkat energi tubuh. Nah, itu sebabnya orang yang seusai melakukan penerbangan jauh akan merasakan letih, insomnia, sulit berkonsentrasi, emosi yang tak stabil, mengantuk pada siang hari, nyeri otot, tak selera makan, dan pusing.

Berikut ada beberapa langkah untuk mengantisipasi jet lag:

  1. Pastikan bahwa Anda sudah tidur, makan, dan minum cukup sebelum melakukan penerbangan. Lingkungan yang kering di dalam pesawat terbang akan membuat tubuh cenderung lebih kehilangan air. Juga, hindari alkohol dan kurangi kafein. Alkohol cenderung mengurangi jumlah air dalam tubuh, sedangkan kafein dapat membuat tubuh sering terbangun saat tidur dan tentunya akan mengurangi jumlah jam tidur Anda.
  2. Sebelum berangkat, sebaiknya Anda mulai mencicil beradaptasi terkait dengan pola makan dan tidur Anda, sesuai dengan tempat yang Anda tuju.
  3. Sebisa mungkin hindarilah rokok! Tekanan udara dalam pesawat terbang akan meningkatkan penyerapan karbon dioksida oleh tubuh dari asap rokok yang dapat menyebabkan sakit kepala.
  4. Begitu sampai di tempat tujuan, segeralah beradaptasi dengan jam tidur dan makan. Anda boleh memperpanjang waktu tidur Anda untuk 'membayar utang' yang timbul karena tidur yang tak nyenyak.
  5. Konsumsilah makanan yang berprotein tinggi untuk membantu Anda tetap terjaga pada siang hari dan makanlah yang kaya karbohidrat untuk membantu Anda agar bisa lekas tidur pada jam tidur.
  6. Berolahragalah saat matahari pagi masih bersinar di tempat yang baru Anda tuju. Sinar matahari ini akan memberikan rangsangan pada sel-sel tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Dengan begitu, jam biologis tubuh akan lebih cepat beradaptasi.