Intisari-Online.com - Musim hujan sebentar lagi akan beralih ke musim kemarau. Cuaca yang terang tak disertai hujan tentu akan membuat kita semakin bebas melakukan rutinitas sehari-hari tanpa gangguan hujan di luar. Tapi, mungkin tidak kita sadari bila sering bersin di luar ruangan, bisa jadi kita mengalami suatu gejala alergi akibat musim peralihan tersebut. Mulai tahun 1970-an gejala alergi yang dialami orang dewasa terus meningkat secara signifikan. Di Amerika Serikat saja, hampir 46 persen penduduknya mengalami gejala alergi. Para ilmuwan di sana menyatakan paling banyak terkena alergi waktu peralihan musim dingin ke hangat.
Seorang ilmuwan dari Natural Resources Defence Counsil, Dr. Kim Knowlton menyatakan, pilek dan bersin yang dialami biasanya disebabkan karena debu halus mikrospora. Debu ini masuk ke mata, hidung, serta paru-paru karena tiupan angin yang membawanya.
Dilansir dari Fitness, mencegah gejala alergi musiman ini sebenarnya mudah. Bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
Untuk mengatasi hidung tersumbat sebaiknya menggunakan alat yang disebut neti pot dan dikombinasi dengan pengobatan sederhana. Alat ini banyak ditemukan di apotek terdekat. Caranya adalah sebagai berikut, siapkan setengah sendok teh baking powder dan satu sendok teh garam kosher. Setelah itu campur kedua bahan tersebut dengan setengah liter air hangat dan masukan ke dalam neti pot. Caranya, aduk rata setengah liter air hangat, satu sendok teh garam kosher, dan setengah sendok teh baking powder, lalu isi ke dalam alat neti pot. Lalu tuangkan ke dalam lubang hidung satu per satu kiri dan kanan secara bergantian. Sebanyak 60 persen penderita alergi melaporkan, mereka mengalami kemajuan dalam proses penyembuhan alergi.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang diambil dari mulut. Probiotik dalam yoghurt mengandung bakteri (Lactobacillus casei) yang tidak berbahaya. Bakteri ini memproduksi IgE rendah yang bisa meningkatkan kekebalan dalam tubuh manusia. Walaupun probiotik ini tidak terlalu efektif untuk mengatasi gejala alergi dengan tingkat umur yang lama atau akut, tapi bermanfaat mencegah tiga serangkai yaitu alergi, eksim, serta asma.
Carlos Iribarren, MD, PhD, ilmuwan di Kaiser Permanente di Oakland, California, AS, mengatakan, meluangkan waktu 30 menit setiap harinya untuk berolahraga bisa mengurangi serangan jantung pada penderita alergi. Penderita alergi punya kemungkinan 40 persen terserang penyakit jantung koroner. Dengan rutin berolahraga akan melancarkan peredaran darah. Penderita alergi jangan melakukan olahraga di luar ruangan pada pagi hari, untuk menghindarkan dari tingkat serbuk sari yang tinggi.
Suntik alergi dengan zat tertentu pada pasien secara teratur guna mengurangi gejala gastro dan pernapasan. Efeknya akan terasa dalam jangka waktu 4 - 6 bulan. Malahan bisa memakan waktu 5 tahun lamanya tergantung tingkat kondisi alergi Anda. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila menginginkan suntik alergi.