MendengkurTingkatkan Risiko Kanker

Novani Nugrahani

Penulis

MendengkurTingkatkan Risiko Kanker

Intisari-Online.com - Apakah Anda termasuk orang yang suka mendengkur saat tidur? Meski mendengkur adalah gangguan tidur yang umum diderita orang, sebaiknya kita tetap berhati-hati. Penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara kebiasaan mendengkur dengan peluang Anda terkena kanker.

Dengkur sendiri merupakan suara yang dihasilkan oleh getaran struktur pernapasan yang terjadi karena gerakan udara yang terhambat saat bernapas kala tidur. Dengkuran yang lembut mungkin tidak menjadi masalah, tetapi dengkuran yang keras bisa menjadi indikasi gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea (OSA).

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 1.522 orang responden menemukan orang yang menderita sleep disorder of breathing (SDB) berat memiliki risiko 4,8 kali lebih mungkin terkena kanker. Sebagai tambahan, hasil penelitian dar iUniversity of Wisconsin-Madison juga menemukan fakta bahwa penderita SBD mempunyai risiko dua kali lipat terkena kanker dibandingkan orang biasa. Sementara itu, penderita SBD ringan ditemukan memiliki peningkatan risiko terkena kanker hingga sepuluh persen.

“Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan adanya hubungan antara SBD dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker berdasarkan sampel dalam populasi,” jelas Dr. Javier Nieto, salah satu peneliti dari Universitas Wisconsin. Nieto juga menambahkan, “Jika hubungan antara SDB dengan kematian akibat kanker diteliti lebih lanjut, maka di masa mendatang diagnosis serta pengobatan pada pasien SDB penderita kanker diprediksi dapat memperpanjang kelangsungan hidup pasien,” ujarnya lagi.

Selain dipresentasikan dalam Konferensi Internasional American Thoracic Society diSan Francisco, hasil penelitian yang sama juga diterbitkan dalam American Journal of Medicine Respiratory Critical Care. (Dailymail.com)