Penulis
Intisari-Online.com – Puasa bukanlah penghalang untuk tetap aktif. Aktif bekerja atau berolahraga, yang jelas tubuh harus tetap bergerak dan terkena paparan sinar matahari. Hal ini untuk mencegah terjadinya osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Proses merombak dan membangun tulang harus seimbang, dengan dibantu oleh beberapa unsur yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, yaitu dengan kalsium. Zat ini diperoleh dari makanan seperti susu dan produknya, atau ikan teri. Lalu, sinar matahari yang membantu vitamin D menjadi vitamin D3 yang membantu penyerapan kalsium. Kemudian hormon estrogen, dan selanjutnya tulang akan tumbuh bila diberi beban dan tarikan yaitu dengan tetap aktif. Demikian penjelasan Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dr. Siti Anissa Nuhonni, Sp.FKR.
Namun, saat berpuasa pengaturan jadwal aktivitas pun sebaiknya disesuaikan. “Aktivitas fisik sebaiknya tidak dilakukan setelah sahur mengingat risiko dehidrasi, karena jarak dengan waktu makan dan minum saat berbuka cukup jauh. Berjalan kaki sebaiknya dilakukan mendekati waktu berbuka, apakah itu sebelum atau sesudahnya,” papar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, Sp.GK., M.Sc.
Berjalan kaki merupakan salah satu olahraga termurah yang dapat dilakukan untuk membantu kesehatan tulang. Tambahan minum segelas susu saat sahur dan saat berbuka puasa. Susu mengandung kalsium yang dibutuhkan dalam pembentukan dan penguatan tulang. Keduanya dapat mencegah osteoporosis.
“Berjemur selama 10 – 15 menit saja sekitar jam 7 pagi, sudah cukup untuk mencegah osteoporosis,” tambah Nuhonni. Sinar matahari mengaktifkan vitamin D yang akan membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.