Diet Untuk Pekerja Shift Malam

K. Tatik Wardayati

Penulis

Diet Untuk Pekerja Shift Malam

Intisari-Online.com – Secara tradisional, orang bekerja selama delapan jam sehari. Namun, sekarang telah berubah dan banyak orang yang bekerja shift sore dan/atau malam atau bekerja lembur. Penelitian menunjukkan pergeseran dengan jam diperpanjang dapat memiliki efek samping yang signifikan pada kesehatan, tingkat kecelakaan kerja, absensi, dan kehidupan pribadi seorang pekerja.

Beberapa efek kesehatan yang negatif ditemukan dalam pekerja shift atau pekerja lembur. Diantaranya peningkatan penyakit jantung, masalah lambung dan pencernaan, masalah sosial dan gangguan kejiwaan ringan, gangguan tidur dan kelelahan meningkat, serta meningkatnya tingkat kesalahan dan tingkat kecelakaan.

Beberapa faktor pribadi si pekerja pun membuatnya lebih rentan terhadap masalah ketika ia melakukan kerja shift atau kerja lembur. Ini termasuk beban kerja yang berat, penyakit kejiwaan, riwayat penyalahgunaan alkohol atau narkoba, epilepsi, diabetes, serta penyakit jantung.

Setiap orang berbeda dalam bagaimana mereka mengatasi kerja shift tergantung pada kesehatan mereka, kebugaran, usia, gaya hidup, dan tanggung jawab. Pada beberapa orang dapat beradaptasi dengan baik, sementara yang lainnya tidak dapat. Untuk dapat bekerja shift malam tanpa mengorbankan kesehatan, ada langkah-langkah tertentu yang bisa dilakukan agar tetap sehat:

Tak dapat dipungkiri shift malam lebih banyak dilakukan oleh pelayan publik, seperti di kalangan profesional medis, angkatan bersenjata, dan sektor penerbangan. Daripada merasa menjadi korban karena pergeseran waktu bekerja tersebut, lebih baik menemukan solusi untuk menjalaninya. (*)